Dicari Selama 4 Hari, Warga Nunukan Kaltara Ditemukan dalam Perut Buaya
Belum ada tanda-tanda keberadaan Baharuddin selain sendal korban yang ditemukan terapung di sungai pada hari pertama kejadian
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kaltara Febrianus Felis
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN – Seorang pria bernama Baharuddin (29), warga Desa Tabur Lestari, Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara hilang setelah diterkam buaya.
Baharuddin dinyatakan hilang pada Kamis (14/07), pukul 23.30 WITA.
Setelah dicari selama 4 hari, Baharuddin ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di dalam perut buaya, Senin (18/07/2022), pukul 18.45 Wita.
Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Kesiapsiagaan, Basarnas Tarakan, Dede Hariana mengatakan, tim SAR gabungan telah menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia di dalam perut buaya.
Baca juga: Buaya yang Terkam dan Seret IRT di Jambi Memiliki Panjang 3 Meter, Berjenis Buaya Katak
"Lokasi korban ditemukan berada di koordinat 4°13'1.75"N 117°14'15.29"E, jarak dari LKP (last known position) ke lokasi korban sejauh 500 meter dengan heading 100,78 °," kata Dede Hariana kepada TribunKaltara.com, pukul 20.15 Wita.
"Jenazah korban sudah dibawa kerumah duka," ucap Dede.
Informasi yang dihimpun pada pukul 19.00 Wita operasi SAR Dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup.
Kronologi Hilangnya Baharuddin
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban Baharuddin saat itu bersama ayahnya pergi meninggalkan rumah sekira pukul 16.00 Wita.
Saat itu mereka pergi memotong rambut sekaligus berbelanja keperluan dapur.
"Sekira pukul 19.40 Wita sang ayah bersama korban singgah untuk berbelanja di sebuah warung.
Pada saat itu korban pamit pulang ke rumah duluan karena kebelet mau buang air besar," imbuh Basir.
Begitu sampai di rumah, istri korban mengatakan bahwa suaminya belum juga pulang.
"Karena curiga terjadi sesuatu, pihak keluarga akhirnya melakukan pencarian dan memeriksa jembatan di sungai Tabur Lestari, tempat korban menyeberang.
Nah, ditemukanlah sendal korban yang terapung di sungai dan beberapa bekas cengkeraman di balok jembatan," pungkasnya.