Keluarga di Ngada NTT Menanti Kedatangan Jenazah Hubertus Goti, Korban Penembakan KKB Papua
Keluarga yang berada di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) menanti kedatangan jenazah Hubertus Goti, salah satu korban penembakan KKB.
Editor: Dewi Agustina
Korban yang akan dimakamkan di Timika tersebut diketahui bernama Alex, laki-laki, usia 45 tahun, pekerjaan swasta, suku Kei-Ambon.
Baca juga: KKB Pimpinan Egianus Kogoya Diduga Dalang di Balik Pembantaian 10 Warga Sipil, Ini Sosoknya
Sementara delapan korban akan diterbangkan ke NTT, Palu, dan Sumatera.
"8 jenazah disemayamkan di RSUD. Rencana besok (hari ini) diberangkatkan menuju Makassar, selanjutnya menuju kampung halamannya masing-masing, seperti Labuan Bajo-NTT, Palu, dan Sumatera," kata Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra kepada Tribun-Papua.com.
Untuk biaya pengurusan pemulangan jenazah ke daerahnya masing-masing akan ditanggung Pemda Nduga.
"Bupati Nduga akan bertemu dengan pejabat untuk menyampaikan informasi bahwa untuk urusan biaya kepulangan jenazah, termasuk peti dan lainnya akan ditanggung Pemkab Nduga," kata AKBP I Gede Putra.
Ia mengatakan, sesuai arahan Bupati Nduga, agar nama korban didata sesuai dengan rute penerbangan ke kampung halamannya masing-masing.
"Kalau biaya pengantaran jenazah dikatakan bupati ditanggung sampai ke rumah duka," katanya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan pada awalnya korban serangan berjumlah tujuh orang.
Namun bertambah menjadi 12 korban dengan 10 korban dinyatakan meninggal dunia.
"Dari korban yang semula hanya berjumlah tujuh orang, saat ini menjadi 12 korban di mana 10 korban meninggal dunia," katanya.
Sembilan korban tewas sebelumnya dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika.
Sementara satu korban meninggal lainnya telah dibawa oleh pihak keluarganya agar dimakamkan di Distrik Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga.
Baca juga: Eks Ketua MK Hamdan Zoelva Soroti Aksi KKB di Nduga: Murni Kejahatan Terorisme Terhadap Warga Papua
"Adapun dua korban luka-luka juga dievakuasi ke Timika," jelas Kamal.
Kamal menjelaskan serangan yang dilancarkan oleh KKB berawal ketika satu di antara korban dan tujuh orang lainnya sedang berada di dalam sebuah truk.