Kemenkes dan Kao Gencarkan Program Germas ke 10.000 Siswa SD di 5 Provinsi
Program diadakan di 8 kota di 5 provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengan dan Jawa Timur dengan metode blended hybrid learning
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kao Indonesia bersama dengan Kementerian Kesehatan RI melanjutkan kolaborasi sinergis pentahelix untuk mewujudkan pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui Kampanye Edukasi Anak KAO 2022.
Kick off program ini dilakukan oleh Masahide Nishida, President Director PT Kao Indonesia bersama dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI disaksikan Sesditjen Kesehatan Masyarakat RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Selasa, 27 Juli 2022.
Program ini menyasar 10.000 siswa sekolah dasar di 8 kota di 5 provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengan dan Jawa Timur dengan metode blended hybrid learning.
Susilowati, VP Marketing PT Kao Indonesia mengatakan program ini merupakan bagian dari strategi ESG yang dijalankan KAO Indonesia.
"KAO secara global menerapkan strategi ESG. Edukasi ini kita jalankan sejak 2016 dan sudah menjangkau 15.000 anak melibatkan sejumlah merek-merek kita dengan cakupan saat itu di wilayah Jabodetabek. Sekarang cakupannya kita perluas ke 5 provinsi di Pulau Jawa dan target sasaran kita adalah 10.000 anak-anak sekolah dasar," ujarnya.'
Baca juga: Kemenkes Aktifkan Layanan Posyandu Bergerak Agustus Mendatang
Kali ini, untuk menjangkau sasaran lebih luas kami menjalin kerjasama pentahelix bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI. "Kita berharap program ini bisa membawa perubahan-perubahan positif di masyarakat," imbuhnya.
Dokter Imran Agus Nurali, Sp.KO selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI menjelaskan, Pemerintah sudah menggulirkan program Germas sejak sebelum pandemi Covid-19.
"Program ini milik Kementerian Koordinator PMK dan Kemenkes mendapat tugas pembudayaan di masyarakat. Sekarang dengan pandemi mulai melandai, Germas harus digencarkan lagi," ungkap dr Imran.
Melalui program Germas, Kemenkes mengajak anak-anak sekolah menjadi kader kesehatan dengan membiasakan budaya hidup sehat untuk kemudian ditularkan di keluarga dan lingkungan sekitarnya.
"Saya senang sekali private sector seperti Kao Indonesia berpartisipasi melakukan edukasi Germas," ujar dr Imran. Melalui kerjasama dengan Kao semacam ini dr Imran juga menekankan perlunya sekolah sebagai mitra, rutin menyediakan fasilitas kebersihan untuk anak-anak di sekolah. Misalnya penyediaan sabun cuci tangan dan sebagainya.
Susilowati menambahkan, kampanye edukasi Anak KAO berfokus pada peningkatan kesadaran dan pemberian dukungan fasilitas sabun cuci tangan serta wastafel untuk anak usia sekolah yang diharapkan berperan menjadi agen perubahan lingkungan sekitarnya serta generasi penerus bangsa untuk Indonesia yang lebih baik.
Bersamaan dengan dijalankannya program ini, juga diperkenalkan pltaform edukasi digital dalam format website, Kao Life Academy untuk masyarakat Indonesia
"Ini adalah digital platform yang mulai live hari ini dan bisa diakses oleh seluruh maayarakat. Di dalamnya terdapat edukasi tentang upaya menjaga kesehatan. Website ini khusus kita siapkan untuk mengedukasi tentang kebersihan diri atau tubuh, kesehatan lingkungan dan mencintai sesama," ungkap Susilowati.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.