Diminta Pekerjanya untuk Pulang karena Anak-Anak Membutuhkan, Kopda Muslimin : 'Aku Wis Nyerah Bul'
Kopda Muslimin berpesan agar salah satu pekerjanya bernama Kabul bisa menjadi paman yang baik untuk anak-anaknya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Like Adelia
TRIBUNEWS.COM, KENDAL - Sebuah video yang memperdengarkan rekaman telepon diduga Kopda Muslimin sebelum meninggal viral.
Video rekaman itu diunggah oleh akun Instagram @infokomando.official, Jumat (29/7/2022).
Dalam rekaman tersebut Kopda Muslimin yang diketahui menggunakan nomer 085******480 berpesan agar salah satu pekerjanya bernama Kabul bisa menjadi paman yang baik untuk anak-anaknya.
Kabul terus mencoba membujuk Kopda Muslimin agar kembali pulang.
"Wes telat bul, nak aku bali. (Udah terlambat bul kalau aku pulang. red)," ucap pria di telfon yang disebut sebagai Kopda Muslimin.
Baca juga: Meski Kopda Muslimin Meninggal, Proses Hukum pada 5 Eksekutor Penembak Rina Wulandari Tetap Berjalan
Namun Kabul terus meyakinkan sosok itu untuk pulang.
"Belum pak, anu anak-anak butuh bapak loh," jawab Kabul.
"Iya aku juga tahu bul, ada Keke, aku juga sedih Bul, ada Beril masih kecil Bul, tolong dijaga ya Bul" jawab pria itu lagi sambil menahan tangis.
"Iya Pak pulang pak, butuh pak mereka pak sama bapak," rayu Kabul lagi.
"Kamu jadi om yang baik ya Bul, buat mereka Bul"
"Iya bapak pulang, kalau nggak ada bapak ya ndak kuat saya pak," balas Kabul.
Namun pria di telefon itu mengatakan jika sudah tidak kuat.
Dirinya juga mengatakan jika istrinya yang dipanggil ibu selama ini galak.
Bahkan ia kerap dimarahi oleh sosok yang dipanggil ibu itu.
"Aku wis nyerah Bul," jawab si pria menangis.
"Jangan nyerah," ucap Kabul menyemangati.
"Ibu galak Bul, ibu nyeneni (marahi) aku terus, aku ora kuat. Nak balik aku wes ora iso (kalau pulang aku sudah tidak bisa),"
Baca juga: 5 Fakta Terbaru tentang Kopda Muslimin, Tewas Bukan Karena Tenggak Racun hingga Sempat Bertobat
Kopda Muslimin yang menjadi dalang penembakan istrinya, Rina Wulandari (34) ditemukan meninggal di rumah orangtuanya, di Kendal pada Kamis (28/7/2022).
Kopda Musliman nekat bunuh diri dengan meminum racun tikus setelah buron.
Jenazah Kopda Muslimin sampai di rumah duka Desa Trompo RT 02 RW 01, Kecamatan Kota, Kabupaten Kendal pukul 17.15, Kamis (28/7/2022).
Jenazah dibawa menggunakan mobil ambulans RST Bhakti Wira Tamtama Semarang setelah menjalani autopsi.
Proses Hukum 5 Eksekutor Tetap Jalan
Danpom IV/Diponegoro, Kolonel (CPM) Rinoso Budi memastikan, meninggalnya Kopda Muslimin tidak akan memengaruhi proses hukum pada lima orang eksekutor, tersangka penembakan pada Rina Wulandari.
"Meskipun dari pengakuan saksi yang ada dan termasuk lima eksekutor tersebut mengarah kepada Kopda Muslimin."
"Karena yang bersangkutan saat itu belum tertangkap sehingga belum bisa dilimpahkan dan hari ini meninggal dunia," kata Budi dilansir Tribun Jateng, Jumat (29/7/2022).
Budi menjelaskan sesuai pasal 77 KUHP, kasus yang menjerat Kopda Muslimin ditutup karena telah meninggal dunia.
Diketahui pasal 77 KUHP ini berisi tentang hak menuntut hukum gugur (tidak laku lagi) lantaran si terdakwa meninggal dunia.
Apabila seorang terdakwa meninggal dunia sebelum ada putusan terakhir dari pengadilan maka hak menuntut gugur.
Untuk membunuh istrinya, Kopda Muslimin sendiri menyewa 5 orang untuk menembak istrinya pada Senin (18/7/2022).
Beruntung istri Kopda Muslimin selamat setelah mendapat perawatan sedangkan 5 orang tersangka kini sudah diamankan polisi.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Viral Rekaman Telfon Diduga Kopda Muslimin Kepada Pekerjanya Sebelum Meninggal: Ibuk Galak Bul