TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senin 1 Agustus 2022 merupakan hari pertama diberlakukannya tiket Rp 3,75 di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

Aksi ini menuai protes dari Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata (Formapp) Manggarai Barat.

Formapp menolak keras kebijakan kenaikan tiket masuk Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo.

Massa Formapp melakukan aksi damai di tiga titik yakni, Bandara Komodo, Puncak Waringin, dan Pelabuhan Marina Labuan Bajo.

Saat melakukan aksi, ada tiga orang yang diamankan ke Mapolres Manggarai Barat untuk menjalani pemeriksaan.

Kondisi ini turut mendapat respons dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Lantas apa solusi yang ditawarkan Sandiaga Uno bagi Formapp dan bagaimana nasib kenaikan tikrt Rp 3,75 juta di TN Komodo dan Pulau Padar.

Ada Demo Kenaikan Tarif Masuk TN Komodo dan Pulau Padar Rp 3,75 juta, Bagaimana Nasib Wisatawan ?

Terkait aksi unjuk rasa menolak kenaikan Kenaikan Tarif Masuk TNK (Taman Nasional Komodo), pelayanan pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tengggara Timur disebut tetap optimal.

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi memastikan pelayanan pariwisata bagi wisatawan yang berkunjung tetap berjalan.

"Kami pastikan semua pelayanan berjalan dengan prima, begitu ada kesulitan transportasi di bandara, Pemda mengambil peran itu menyiapkan kendaraan," katanya, Senin (1/8/2022).

Bupati yang akrab disapa Edi Endi itu menjelaskan, terkait pelayanan transportasi di bandara, pihaknya memerintahkan sejumlah kendaraan dinas daerah serta satu unit bus mengantar wisatawan ke penginapan.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan kapal milik beberapa instansi di Labuan Bajo membantu para wisatawan ke beberapa destinasi wisata kepulauan.

"Walaupun kendaraan dinas dan bus. Prinsipnya tidak ada satu pun tamu yang terlantar karena ketiadaan transportasi. Laporan dari berbagai pihak, tidak ada tamu yang terlantar, sudah diurus dan dilayani dengan baik Walaupun dengan mobil plat merah," jelasnya.