Hari Ketiga Jasad WNA Pendaki Gunung Rinjani Belum Berhasil Dievakuasi, Apa Kendalanya?
Tiga hari sejak jatuh terperosok di Gunung Rinjani, Jumat (19/8/2022) pagi, hingga Senin jasad Boaz Ban Anam belum berhasil dievakuasi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK TIMUR - Tiga hari sejak jatuh terperosok di Gunung Rinjani, Jumat (19/8/2022) pagi, jasad Boaz Ban Anam (37), Senin (22/8/2022) pendaki kelahiran Israel belum berhasil dievakuasi.
Seperti diketahui Boaz Ban Anam tewas terjatuh di kedalaman sekitar 150 meter di tebing dekat puncak Gunung Rinjani.
Sejak hari pertama korban dikabarkan terjatuh, Jumat (19/8/2022) petugas tim gabungan yang terdiri dari TNGR, Basarnas Mataram, Tim SAR Lotim, BPBD, EMHC, Damkar, dan KUN, belum bisa mengevakuasi Boaz Ban Anam.
Kendala medan yang sulit dan cuaca menjadi penyebab sulitnya mengevakuasi jasan korban.
Baca juga: Jenazah WNA yang Jatuh di Gunung Rinjani Belum Berhasil Dievakuasi
Dikutip dari Tribun Lombok, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai TN Gunung Rinjani, Dwi Pangestu, menjelaskan tim gabungan terkendala cuaca buruk saat berupaya mengevakuasi jasad Boaz Ban Anam.
Angin kencang di puncak Gunung Rinjani menyulitkan tim gabungan bekerja.
Selain itu, tim juga terkendala medan berupa bebatuan yang mudah jatuh.
Dwi Pangestu mengatakan, tim gabungan melanjutkan proses evakuasi pada hari ini, Senin (22/8/2022).
Kendala cuaca buruk di Gunung Rinjani diakui pula oleh Muhdar, Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Mataram.
"Tahapan proses evakuasi terhadap WNA (warga negara asing) sampai dengan saat ini masih berjalan, namun kita mengakui adanya berbagai kendala yang kami hadapi di lapangan," kata Muhdar.
Ia masih terus berkoordinasi dengan tim yang bekerja di lapangan.
"Terkait kondisi di atas, semua tim yang paham dengan medan akan sepenuhnya mengerti, lokasinya memang sempit. Kami masih menunggu koordinasi dari teman-teman yang ada," ujarnya.
Korban Sempat Selfie