Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Ketiga Jasad WNA Pendaki Gunung Rinjani Belum Berhasil Dievakuasi, Apa Kendalanya?

Tiga hari sejak jatuh terperosok di Gunung Rinjani, Jumat (19/8/2022) pagi, hingga Senin jasad Boaz Ban Anam belum berhasil dievakuasi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Hari Ketiga Jasad WNA Pendaki Gunung Rinjani Belum Berhasil Dievakuasi, Apa Kendalanya?
Kolase Tribunnews.com: TribunLombok.com/Ahmad Wawan Sugandika dan YouTube TribunLombok
(Kiri) Tim gabungan yang dikerahkan untuk mengevakuasi penaki asal Israel yang tewas terjatuh di Gunung Rinjani dan (Kanan) Kondisi jasad Boaz Bar Anam. Tiga hari sejak jatuh terperosok di Gunung Rinjani, Jumat (19/8/2022) pagi, jasad Boaz Ban Anam (37), pendaki kelahiran Israel belum berhasil dievakuasi, Senin (22/8/2022). 

Sedangkan kawah Gunung Rinjani belum pernah tercatat letusan.

Bagi sebagian orang, mendaki Gunung Rinjani dianggap sebagai salah satu rute pendakian terbaik di Asia Tenggara.

Salah satu rute yang terbaik yakni melalui Sebalun Lawang dan pendakian biasanya berlangsung selama dua hari.

Boaz Bar Anam, pendaki asal Portugis kelahiran Israel (sebelumnya ditulis asal Israel--red) yang jatuh saat mendaki Gunung Rinjani tewas di tebing dekat puncak, Jumat (19/8/2022).
Boaz Bar Anam, pendaki asal Portugis kelahiran Israel (sebelumnya ditulis asal Israel--red) yang jatuh saat mendaki Gunung Rinjani tewas di tebing dekat puncak, Jumat (19/8/2022). (Istimewa)

Ada rute satu lagi, yakni via Desa Senaru.

Jika ingin muncak, diperkirakan menempuh waktu tiga atau empat hari.

Sejarah Pengelolaan

Taman Nasional Gunung Rinjani awalnya kawasan Suaka Marga Satwa yang ditetapkan Gubernur Hindia Belanda pada tahun 1941.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan No. 15 Saatblaat Nomor 77 Tanggal 12 Maret 1941 yang merupakan bagian dari Kelompok Hutan Rinjani (RTK.1) yang ditetapkan oleh Gubernur Hindia Belanda pada tanggal 9 september 1929.

Lalu pada tahun 1990 diumumkan menjadi Taman Nasional Gunung Rinjani melalui Surat Pernyataan Menteri Kehutanan No. 448/Menhut-VI/1990 tanggal 6 maret 1990 pada acara Puncak Pekan Konservasi Alam Nasional ke-3 di Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Mengutip rinjaninationalpark.id, Pada tahun 1997 ditunjuk sebagai Taman Nasional Gunung Rinjani dengan Surat Keputusan Menhut No. 280/Kpts-VI/1997 tanggal 23 mei 1997 kemudian melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.298/Menhut-II/2005 tanggal 3 Agustus 2005 ditetapkan sebagai Taman Nasional.

Di tahun 2007 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.03/Menhut-II/2007 tanggal 1 Februari 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani m dalam tipe B.

Taman Nasional Gunung Rinjani pun terbagi menjadi dua wilayah pengelolaan, yakni:

1. Seksi Konservasi Wilayah I Lombok Barat

2. Seksi Konservasi Wilayah II Lombok Timur

Mengutip Kompas.com, ada beberapa fakta menarik dari Gunung Rinjani.

Gunung Rinjani dalam kosmologi masyarakat setempat dianggap sebagai pusat dari semesta tata ruang.

Purnipah sebagai salah seorang pemangku adat di Desa Sembalun Bumbung mengatakan bahwa Rinjani adalah pelindung Pulau Lombok, dan Segara Anak adalah penyimpanan air Lombok.

Sebelum mendaki, para pendaki harus mematuhi aturan adat yang berlaku.

Pendaki dilarang menyebutkan nama hewan yang tidak hidup di gunung, seperti dedupak (kerbau), cecakar (ayam), dan jojak lendang (kambing).

Di area sekitaran Taman Nasional Gunung Rinjani juga terdapat sekitar 500 spesies tanaman endemik.

Selain itu, Gunung Rinjani juga punya salah satu danau vulkanik terbesar di dunia.

Danau tersebut adalah Segara Anak yang berada di ketinggian 2.003 mdpl.

Suhu air permukaan Danau Segara Anak berkisar 20-22 derajat celcius.

(Tribunlombok.com/Ahmad Wawan Sugandika) (Tribunsolo/Renald)

Diolah dari artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Hari Ini Tim Gabungan Lanjutkan Evakuasi Jasad Pendaki Kelahiran Israel di Gunung Rinjani

Sumber: Tribun Lombok
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas