Praktisi Dan Pengamat Kebijakan Sosial: Menuju Endemi Diperlukan Ketahanan dalam Segala Aspek
Saiful SH menyampaikan bahwa di tengah fase pandemi menuju endemi, sangat diperlukan ketahanan dalam segala aspek
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Praktisi dan pengamat kebijakan sosial, Saiful SH menyampaikan bahwa di tengah fase pandemi menuju endemi, sangat diperlukan ketahanan dalam segala aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, sosial politik, dan keamanan.
Oleh karenanya, dalam menjamin keberlangsungan dan keberlanjutan ekonomi saat ini adalah, perlunya pusat data dalam menjamin ketahanan tersebut terutama ketahanan informasi.
"Pemerintah telah menyiapkan semua itu di beberapa tempat, aman dan mudah di akses. Dengan harapan seluruh pusat data yang terpusat itu berada di wilayah Indonesia," ungkap Saiful SH dalam Diskusi Publik bertajuk 'Ndeso Berliterasi', yang digelar Majapahit TV, dengan tema 'Ekonomi dan Pentingnya Pusat Data.'
Selain Saiful, narasumber lainnya yakni ada Purwohadi Kusuma selaku tokoh adat, dan Triyamto, pengamat budaya, serta dipandu Host Vira Maya.
Masih disampaikan Saiful, seperti diketahui bahwa ketahanan ekonomi meliputi berbagai jenis mulai keluarga, masyarakat, nasional hingga internasional. Dalam ketahanan nasional, di era Presiden Joko Widodo dinilainya tahan banting.
Pasalnya, negara lain terdampak resesi global sedangkan Indonesia karena memiliki regulasi yang kuat sehingga sektor paling bawa terutama UMKM masih terus berjalan.
"UMKM inilah sebagai modal dasar ketahanan ekonomi kita sehingga tidak terimbas dari resesi global seperti negara lain," tuturnya.
Sementara itu, Purwo Hadi Kusuma dalam paparannya menjelaskan saat ini semuanya serba baru terutama ekonomi digital. Sehingga hal ini memudahkan masyarakat untuk mempromosikan produk ekonominya.
Sedangkan Triyamto selaku Pengamat Budaya juga menambahkan, kuatnya Indonesia di tengah gempuran Covid-19, tidak lain karena adanya kesadaran kemandirian masyarakat Indonesia.
Terlebih, kata Triyamto, kebijakan ekonomi kerakyatan yang digagas Presiden Jokowi dinilai tepat dan sesuai dengan kultur masyarakat.
"Pemerintah juga mencanangkan pusat data di beberapa tempat dalam menjaga ketahanan data dan informasi tersebut, dan ini harus kita dorong dengan peran aktif semua pihak," katanya.