Kontroversi Uu Ruzhanul Ulum: Sebut Bullying Hanya Candaan hingga Usul Poligami demi Tekan HIV/AIDS
Berikut deretan kontroversi Uu Ruzhanul Ulum dimana sebut bullying hanya cnadaan hingga mengusulkan agar poligami demi menekan penularan HIV/AIDS.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum tengah menjadi sorotan lewat pernyataannya.
Uu mengungkapkan cara untuk mencegah agar terhindar dari HIV/AIDS yang tengah meningkat di Jawa Barat adalah dengan menikah serta poligami.
Dikutip dari Kompas.com, landasan Uu menyatakan hal itu adalah terkait perzinahan yang mengandung banyak mudarat.
Satu di antaranya adalah terjangkit penyakit HIV/AIDS.
Selain itu, usulan Uu ini terkait merebaknya penularan HIV/AIDS yang menggemparkan warga Kota Bandung.
"Sekarang kan sedang viral di Bandung ternyata ibu-ibu banyak yang kena HIV/AIDS. Kedua, anak-anak muda banyak juga yang kena," katanya pada Selasa (30/8/2022).
Baca juga: PROFIL Uu Ruzhanul Ulum, Wagub Jabar yang Usulkan Poligami Jadi Solusi Tingginya Angka HIV/AIDS
Alhasil, pernyataan dari Uu itu pun menjadi trending topic di Twitter dengan kata kunci Poligami.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com pada pukul 16.01 WIB, kata kunci Poligami menempati posisi keenam trending topic Twitter.
Deretan komentar pun dituliskan netizen terkait pernyataan Uu ini dari dinilai solusi kuno hingga disebut tidak ada hubungan antara solusi dan masalah.
Selain itu, hingga saat ini, 5.157 cuitan dengan kata kunci poligami telah dituliskan netizen.
Selain pernyataannya ini, Uu juga pernah membuat kontroversi lain sebelumnya.
Untuk selengkapnya berikut kontroversi lain yang pernah dilakukan Uu yang telah dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:
1. Unggah Video Pamer Mobil Mewah, Dikritik Netizen
Pada 2 Agustus 2022 lalu, Uu sempat mengunggah video yang terlihat dirinya tengah memandikan mobil mereka Land Rover Discovery warna hitam.
Video tersebut diunggah di akun Facebook pribadinya.
Pada unggahan itu, tertulis pula kegiatan memandikan mobil adalah kebiasaannya seusai bekerja.
"Kegiatan sehabis kerja, saya dan kru mandiin si kasep (mobil) ini biar besok kinclong alias glowing," tulis Uu dikutip dari Kompas.com.
Dalam video tersebut, ia pun juga bertanya kepada netizen terkait bagaimana cara untuk mencuci mobil.
"Cik bayra biasana mandiin mobil/motor pake apa? Saya mah cuma modal odol dan sikag gigi ge cekap lah (cukup),' katanya.
Baca juga: Wagub Jabar Uu: Daripada Suami Jajan Bawa HIV/AIDS, Mendingan Diberi Keleluasaan Poligami
Terkait video ini, ada netizen yang menyindir bahwa konten Uu tidak mendidik.
Bahkan ada yang mengaitkan konten tersebut dengan jalan rusak di Jawa Barat yang semestinya diperhatikan dan bukannya pamer mobil mewah.
Selain itu adapula yang menilai UU hanya mengurus mobil saja dan bukan mengurus rakyat Jawa Barat.
Terpisah, Uu menyebut mobil tersebut adalah mobil dinasnya dan bukan mobil pribadinya.
"Ini mobil Land Rover (Discovery) dinas Wagub, Pak," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com.
2. Sebut Bullying di Tasikmalaya Bercanda Lalu Minta Maaf
Kontroversi selanjutnya dari Uu adalah ketika dirinya mengungkapkan bahwa bullying yang dialami bocah SD di Tasikmalaya hingga berujung kematian karena dipaksa untuk menyetubuhi kucing adalah candaan biasa.
Pernyataannya tersebut diucapkannya saat menemui keluarga korban di Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu (23/7/2022) lalu.
Dikutip dari Tribunnews, ia menyamakan kasus ini dengan pengalaman dirinya saat masih kecil.
"Iya, saya juga mohon maaf. Saat kecil begitu, pernah lah ya, pernah, sering dengar (tentang perundungan)."
"Bahkan teman saya (bersetubuh) dengan kerbau orang Cikatomas, tahu."
"Tetangga saya (bersetubuh) dengan ayamnya, ya saat usia SD-SD begitu," jelasnya.
Uu justru mempertanyakan kasus bullying ini menjadi viral karena menurutnya apa yang dilakukan pelaku terhadap korban hanya bercanda.
"Itu candaan lah ya. Itu biasa pak itu. Tapi justru karena ada medsos dan jadi pertanyaannya, kenapa mesti diviralkan?" katanya kepada wartawan di kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya.
Bahkan ia meminta keluarga korban dan pelaku berdamai.
Alasannya, karena menurut Uu, para pelaku akan memperoleh sanksi sosial sepanjang hidupnya.
Selain itu, ia pun meminta agar masyarakat tak membuat asumsi bahwa kematian korban karena depresi.
"(Depresi) itu hanya asumsi masyarakat karena ada kronologi seperti itu."
"Namun itu belum pasti. Yang berhak menyampaikan adalah pihak yang berwenang, yaitu kedokteran," jelasnya.
Tak pelak, pernyataan Uu ini pun memperoleh kecaman dari masyarakat.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga di Bandung Banyak Terkena HIV/AIDS, Wagub Uu: Solusinya Nikah Muda dan Poligami
Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun telah mengetahui lewat unggahan di Instagram pribadinya, @ridwankamil pada 26 Juli 2022 lalu.
Dirinya mengunggah artikel dari Kompas.com terkait permintaan maaf dari Uu.
Alhasil, Uu pun meminta maaf atas pernyataannya itu.
Dikutip dari Tribun Jabar, pernyataannya itu hanya cerita masa kecilnya yang dirinya sampaikan kepada awak media.
"Mohon maaf atas kesalahan pernyataan saya tentang hal itu karena memang saya dulu pernah kecil, dan waktu kecil suka saling meledek. Oleh karena itu mohon maaf atas kesalahan saya," tuturnya.
Uu pun mengaku tidak bermaksud membahas masa kecilnya untuk disangkutpautkan dengan kasus bullying di Tasikmalaya.
"Saya mohon maaf, menyampaikan hal semacam itu. Karena sebenarnya tidak bermaksud kepada konteks yang ada pada kejadian ini (kasus di Tasikmalaya). Yang saya sampaikan saat saya bercanda dengan rekan media, teman dengan teman suka saling ledek itu biasa. Tapi sebenarnya itu tidak boleh, sekali pun hal biasa, itu tidak boleh," jelasnya.
3. Usul Menikah dan Poligami untuk Tekan HIV/AIDS
Terakhir, Uu kembali menyampaikan pernyataan yang kontroversial yaitu mengusulkan agar menikah dan berpoligami untuk menekan penyebaran HIV/AIDS.
"Sekarang kan sedang viral di Bandung ternyata ibu-ibu banyak yang kena HIV/AIDS. Kedua, anak-anak muda banyak juga yang kena," katanya pada Selasa (30/8/2022).
Sehingga menurutnya agar penikahan menjadi solusi untuk memelihara seseorang dari perbuatan zina.
Sementara terkait poligami, Uu melihat adanya fenomena ibu rumah tangga (IRT) yang juga banyak tertular HIV/AIDS.
Baca juga: Wagub Jatim Emil Dardak Angkat Keranda Jenazah Ayahnya Saat Tiba di Rumah Duka
Sehingga menurutnya, poligami adalah solusi agar suami tidak berhubungan seks dengan pekerja seks komersial (PSK).
Ia pun juga mengungkapkan agama mengizinkan agar suami berpoligami dengan catatan besar seperti mampu, adil, dan bijaksana.
"Daripada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil, kenapa tidak?"
"Makannya daripada ibu kena sementara ketahuan suami seperti itu, mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami.
Pernyataan Uu ini pun menjadi trending topic di Twitter tepatnya di posisi 8 dengan jumlah cuitan sebanyak 5.157.
Deretan komentar pun dituliskan netizen terkait pernyataan Uu ini dari dinilai solusi kuno hingga disebut tidak ada hubungan antara solusi dan masalah.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Nuryanti)(Tribun Jabar/Muhamad Syarif Abdussalam)(Kompas.com/Farid Assifa/Irwan Nugraha)