Rencana Pembuatan Patung Bung Karno di Indramayu, Dewan Kesenian Minta Disertakan Bung Hatta
Dewan Kesenian Indramayu dalam pembuatan patung tersebut, sebaiknya turut disertakan sosok Bung Hatta.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Pembuatan Patung Soekarno atau Bung Karno di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, diminta turut menyertakan patung Bung Hatta.
Sebelumnya, rencana tersebut juga disoroti oleh DPRD Indramayu dalam rapat paripurna pembahasan Persetujuan Kebijakan Umum Anggaran - Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) RAPBD Tahun 2023 dan Anggaran Perubahan 2022 Kabupaten Indramayu.
Baca juga: Tak Masalah Presiden Seumur Hidup, Putra Soekarno Singgung Jokowi 3 Periode
Rapat tersebut bahkan harus 2 kali berakhir buntu. Anggota dewan bahkan mempertanyakan pembuatan patung Ir Soekarno karena di luar dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Indramayu.
Penasehat Dewan Kesenian Indramayu, Dartim mengatakan, pembuatan patung Bung Karno oleh Pemerintah Daerah sebenarnya merupakan hal yang bagus karena beliau merupakan sang tokoh proklamator.
"Namun saya kurang setuju apabila pembuatan patung tersebut hanya patung Bung Karno saja," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (30/8/2022).
Dartim menyampaikan, dalam pembuatan patung tersebut, sebaiknya turut disertakan sosok Bung Hatta.
Mengingat, dalam sejarahnya, Bung Karno saat beraktivitas di Indramayu tidak sendirian. Ia juga turut ditemani oleh Bung Hatta.
Disertakannya sosok Bung Hatta pun dinilai Dartim bisa menghindari adanya nuansa politis dalam pembuatan patung tokoh nasional tersebut.
Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Sanggupi Usulan PDI Sumut Bangun Patung Bung Karno di Parapat
"Atau lebih baik lagi, misal dibuatnya di Gantar atau Haurgeulis disertakan pula patung MA Sentot. Karena yang mengawal Bung Karno dan Bung Hatta ke Indramayu itu adalah MA Sentot," ujar dia.
Ketua Yayasan Indramayu Historia Indonesia, Nang Sadewo menambahkan, pihaknya justru lebih setuju apabila pemerintah membuat sebuah diorama untuk sosok pemimpin pertama Indonesia, Soekarno-Hatta.
Diorama sendiri adalah sajian pemandangan dalam ukuran kecil yang dilengkapi dengan patung dan perincian lingkungan seperti aslinya serta dipadukan dengan latar yang berwarna alami.
Nang Sadewo menyampaikan, dirinya mengaku memiliki banyak koleksi foto saat Soekarno-Hatta berkunjung ke Indramayu sekitar tahun 1948-1949.
Baca juga: Patung Bung Karno di Semarang Diresmikan, Kiai Said: Insyaallah Dapat Memberikan Dampak Positif
"Sehingga pendapat saya justru lebih bagus jika dibuat diorama seperti di kota kabupaten lain," ujar dia.
Di sisi lain, kata Nang Sadewo, pihaknya sebenarnya tidak mempermasalahkan lokasi pembuatan patung tersebut akan dibuat dimana oleh pemerintah daerah.
Hanya saja, ia menekankan, pembuatan patung tersebut harus berdasarkan literasi yang mengandung cerita sejarah di tempat tersebut.
Baca juga: Prabowo Subianto Resmikan Patung Bung Karno, Megawati Ucapkan Terima Kasih & Sebut Momen Istimewa
Para budayawan juga berharap pemerintah daerah bisa melibatkan mereka untuk berdiskusi sejarah sebelum pembuatan patung Bung Karno dibuat agar tidak menimbulkan pro kontra setelah dibangun nanti.
"Bagaimana pun dalam pembuatan patung ini tentu harus mengandung nilai sejarah yang jelas," ujar dia.
Penulis: Handhika Rahman
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Tanggapan Beragam Rencana Pembuatan Patung Bung Karno di Indramayu, Termasuk Hindari Nuansa Politik