Laga Persiraja vs PSMS Batal Digelar akibat Listrik Padam, Penonton Rusak & Bakar Fasilitas Stadion
Penonton membakar sejumlah fasilitas yang ada di dalam Stadion Dimurthala, Lampineung, karena kesal lantaran pertandingan batal akibat listrik padam.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Laga perdana Liga 2 antara Persiraja Banda Aceh versus PSMS Medan di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Senin (5/9/2022) malam diwarnai dengan aksi pembakaran.
Para penonton nekat membakar sejumlah fasilitas yang ada di dalam Stadion Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh karena kesal lantaran pertandingan batal digelar akibat lampu utama stadion tersebut padam.
Seperti diketahui Stadion Dimurthala, Lampineung menjadi homebase tim Lantak Laju.
Semula pertandingan yang mempertemukan dua tim dari provinsi bertetangga ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 20.30 WIB.
Baca juga: Gol Tunggal Ferdinand Sinaga ke Gawang Persiraja Amankan PSM Makassar dari Degradasi
Namun lima menit menjelang kick-off, lampu utama Stadion Lampineung, padam.
Hingga berita ini diturunkan dini hari tadi, belum diketahui penyebab padamnya lampu tersebut.
Padamnya lampu itu disambut dengan sorakan oleh para penonton.
Setelah satu jam menunggu, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, yang ingin menyaksikan langsung tim kebanggaannya bertanding, meninggalkan stadion.
Lama menunggu lampu tak kunjung menyala, penonton yang berada di semua sisi tribun mulai gelisah.
Sejumlah fasilitas yang ada di stadion itu mulai mereka rusak satu per satu.
Awalnya, penonton merusak karpet dan papan kayu yang berada di tribun.
Penonton juga berteriak agar panitia mengembalikan uang tiket mereka.
"Balikkan uangnya," teriak salah seorang penonton.
Setelah menunggu hampir dua jam, situasi makin tidak terkendali.
Sekitar pukul 21.45 WIB, para penonton di Tribun E bertambah brutal.
Baca juga: Diadakan di Stadion Batakan, Menpora Sebut Perayaan Haornas k-39 Bakal Berlangsung Meriah
Mereka mulai membakar papan reklame yang dipasang di pinggir lapangan, serta merusak pagar pembatas antara tribun dan lapangan.
Tak lama setelah api menyala di Tribun E, penonton di Tribun C juga ikut membakar papan reklame dan sejumlah fasilitas dekat tribun.
Melihat hal tersebut, penonton di Tribun VIP (D, B, dan F), serta tribun utama (VVIP) mulai terpancing.
Penonton di Tribun VVIP juga mulai merusak karpet yang menutupi lantai tribun.
Papan dan sejumlah fasilitas lain di tribun utama juga tak luput dari amukan massa.
Melihat situasi semakin memanas, pihak panitia mengumumkan bahwa pertandingan Persiraja versus PSMS Medan ditunda karena kesalahan teknis.
Pertandingan itu dijadwalkan digelar kembali pada Selasa (6/9/2022) sore ini mulai pukul 16.30 WIB.
Pihak panitia juga menyampaikan, penonton yang sudah membeli tiket malam ini (tadi malam-red), untuk pertandingan besok (hari ini-red) tak perlu lagi membelinya dan bisa menonton secara gratis.
"Ini bukan keinginan kami, kita mohon semua suporter tenang. Kami umumkan, pertandingan kita rencanakan ditunda besok (hari ini-red). Jadi, yang sudah membeli tiket kita pastikan tidak perlu membayar lagi."
"Suporter kita minta jangan ada yang membuat rusuh. Kami mohon maaf sekali lagi dan kami akan bertanggung jawab," jelas panitia tersebut melalui pengeras suara.
Setelah mendengar pengumuman itu, amarah suporter makin memuncak.
Penonton yang berada di tribun B, F, C, E, dan D mulai masuk ke lapangan.
Kali ini, jaring gawang mulai jadi sasaran.
Jaring ke kedua gawang pun dibakar massa.
Selain itu, tempat duduk pemain cadangan (bench) juga tak luput dari sasaran amukan penonton.
Kobaran api kian meninggi.
Seisi stadion terang benderang akibat kobaran api.
Baca juga: Ikuti Persiraja, Persela Lamongan Dipastikan Degradasi ke Liga 2 Musim Depan
Tak sampai di situ, suporter yang berada di dalam lapangan juga melempari para penonton yang berada di tribun utama.
Beruntung tak ada yang terluka akibat pelemparan tersebut.
Empat mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke Stadion H Dimurthala, untuk memadamkan api.
Sebab, selain di lapangan, api juga terlihat di sisi bagian kanan tribun utama.
Proses pemadaman api ikut dibantu oleh personel TNI/Polri.
Aparat keamanan kemudian juga membubarkan penonton yang masih berkumpul di tengah lapangan.
Rinal, salah seorang penonton mengaku kecewa lantaran tim kesayangannya Persiraja gagal bertanding.
Ia juga menyayangkan kesiapan dari manajemen Persiraja dalam hal teknis yang dinilainya masih kurang.
Terlebih dirinya sudah merogeh kocek yang lumayan mahal untuk membeli tiket.
Untuk laga perdana itu, pihak panitia mematok harga tiket antara Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu.
"Kalau memang nggak siap jadi tuan rumah, ngapain gelar pertandingan di sini. Yang ada, suporter kecewa, udah tiket mahal, nonton nggak jadi pula," ujarp Rinal. (i)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Penonton Bakar Stadion Lampineung, Kesal Laga Persiraja vs PSMS Batal karena Mati Lampu