Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ponpes Gontor Minta Maaf Proses Pengantaran Jenazah Santri Tidak Jelas dan Tidak Terbuka

Jubir Ponpes Gontor menjelaskan, pihaknya sudah mengeluarkan santri yang diduga menganiaya AM

Editor: Erik S
zoom-in Ponpes Gontor Minta Maaf Proses Pengantaran Jenazah Santri Tidak Jelas dan Tidak Terbuka
Kolase Tribunnews.com: Google Maps dan Instagram.com/hotmanparisofficial
(Kiri) Pintu masuk Pondok Gontor 1 yang berada di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan (Kanan) Saat Soimah mengaku ke Hotman Paris terkait tewasnya sang anak yang diduga menjadi korban penganiayaan. 

TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO- Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor (ponpes Gontor) Ponorogo, Jawa Timur meminta maaf kepada orangtua dan keluarga AM (17).

AM, santri Ponpes Gontor 1 asal Palembang, Sumatera Selatan, meninggal dunia diduga dianiaya santri lainnya yang lebih senior.

Baca juga: Kasus Santri Gontor Tewas Dianiaya, Terduga Pelaku Dikeluarkan dari Ponpes, Ada 2 Korban Lain

Noor Syahid, Jubir Ponpes Gontor menjelaskan, pihaknya sudah mengeluarkan santri yang diduga menganiaya AM hingga berujung kematian pada 22 Agustus 2022.

"Kami juga meminta maaf kepada orangtua dan keluarga almarhum, jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan tidak terbuka," kata Jubir ponpes Gontor Noor Syahid, dalam tayangan program Sapa Pagi Kompas TV, Selasa (6/9/2022).

Sebagai informasi, keluarga AM mengaku menemukan sejumlah kejanggalan atas meninggalnya AM pada tanggal 22 Agustus 2022.

Kabar meninggalnya AM sampai ke ibunya, Soimah dari Ustaz Agus, pengasuh Gontor 1 pada Senin (22/8/2022) sekitar pukul 10.20 WIB.

Namun wali santri lain memberi laporan kepada Soimah bahwa AM bukan meninggal karena kelelahan.

Berita Rekomendasi

Pihak keluarga akhirnya meminta peti jenazah AM dibuka. Keluarga lantas melihat kondisi korban bukanlah meninggal akibat kelelahan, tetapi diduga akibat kekerasan.

Baca juga: Santri Ponpes Gontor Meninggal Diduga Dianiaya, Polres Ponorogo Periksa 9 Saksi Termasuk 4 Dokter

“Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya, demikian begitu juga dengan keluarga. Amarah tak terbendung, kenapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima. Karena tidak sesuai, kami akhirnya menghubungi pihak forensik dan pihak rumah sakit sudah siap melakukan autopsi,” ujarnya Senin (5/9/2022) dilansir kompas.com.

Pihak Ponpes Gontor akhirnya mengakui adanya dugaan kekerasan tersebut. Pihak Ponpes menyebutkan dalam keterangannya akan kooperatif dengan penegak hukum

Penjelasan Lengkap Ponpes Gontor

Assalamu'alaikum Wr Wb.

Semoga rahmat, karunia dan ridho Allah SWT selalu tercurah kepada kita semua.

Atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, saya selaku juru bicara pondok, dengan ini menyampaikan beberapa hal terkait wafatnya Almarhum Ananda AM, santri Gontor asal Palembang, pada hari Senin pagi, 22 Agustus 2022. Yaitu sebagai berikut:

Pertama, kami keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor dengan ini memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya Almarhum Ananda AM, khususnya kepada orangtua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan.

Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Dan sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Kami juga meminta maaf kepada orangtua dan keluarga almarhum, jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan tidak terbuka. Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.

Kedua, berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat. Menyikapi hal ini, kami langsung bertindak cepat dengan menindak/menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut.

Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing.

Pada prinsipnya kami, Pondok Modern Darussalam Gontor, tidak mentoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini.

Poin ketiga, kami juga siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait peristiwa wafatnya Almarhum Ananda AM ini.

Hingga pernyataan resmi ini diterbitkan, kami pihak Pondok Modern Darussalam Gontor masih terus berusaha intens menjalin komunikasi dengan keluarga Almarhum Ananda AM untuk mendapatkan solusi-solusi terbaik dan untuk kemaslahatan bersama.

Demikian yang dapat kami sampaikan, sekali lagi, kami atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya musibah ini. Semoga almarhum dirahmati oleh Allah, dan kita semua selalu mendapatkan ridho-Nya. Amin.

Baca juga: Ponpes Gontor Minta Maaf Terkait Meninggalnya Santri Asal Palembang, Berikut Pernyataan Resminya

Dinukil dari KOMPAS.TV, motif santri menganiaya pelaku AM hingga meninggal lantaran adanya kesalahpahaman.

Kapolres Ponorogo, Ajun Komisaris Besar Catur Cahyono Wibowo menyatakan, wafatnya AM yang diduga dipicu penganiayaan akibat salah paham antar santri. Meskipun ia tidak spesifik menyebutkan tentang kesalahpahaman yang dimaksud.

"Sudah ada 7 saksi diperiksa. Terduga pelaku sesama santri. Diduga ada kesalahpahaman antar santri, nanti akan kami selidiki," ujarnya, Selasa (5/9/2022).

Berita ini telah tayang di Kompas.tv berjudul: Penjelasan Lengkap Ponpes Gontor soal Tewasnya Santri Diduga Dianiaya Sesama Teman

Sumber: Kompas TV
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas