Santri Ponpes Gontor Tewas Dianiaya, Cerita Ibu Korban saat Jenazah Diantar hingga Identitas Pelaku
Berikut ini fakta-fakta santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur yang dianiaya hingga tewas.
Penulis: Daryono
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta-fakta santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur yang dianiaya hingga tewas.
Diberitakan sebelumnya, AM (17), santri Ponpes Gontor yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan tewas diduga karena dianiaya.
Kabar tewasnya AM disampaikan pihak Ponpes Gontor kepada keluarga pada Senin (22/8/2022).
Dari penurutan ibu korban, awalnya, pihak Ponpes Gontor menyatakan AM meninggal dunia karena kelelahan setelah mengikuti perkemahan.
Baca juga: FAKTA Santri Gontor Tewas Dianiaya: Pesantren Sempat Tutupi Penyebab Kematian hingga Ada Korban Lain
Namun, setelah ramai menjadi sorotan, dua pekan setelah tewasnya AM, pihak Ponpes Gontor akhirnya mengakui secara terbuka, AM meninggal karena dianiaya.
Berikut fakta-fakta tewasnya AM, mulai dari pernyataan pihak Ponpes Gontor hingga identitas terduga pelaku.
1. Jadi sorotan setelah ibu korban mengadu ke Hotman Paris
Kasus tewasnya AM mulai menjadi sorotan setelah ibu korban, Soimah, mengadu kepada pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Hotman mengunggah video Soimah yang tengah menangis di akun instagramnya, @hormanparisofficial.
"Jadi anak pertama ibu ini meninggal di suatu pesantren, diduga korban penganiayaan, sudah dikubur dan dia memohon perhatian, memohon keadilan datang ke Hotman Paris, Hotman Paris 911 di Palembang. Tapi kejadiannya di Ponogoro. Kita belum tahu siapa pelakunya ya," ujar Hotman dalam video yang diunggah pada Minggu, 4 September 2022.
2. Pihak Ponpes Gontor Akui AM meninggal karena dianiaya
Selang sehari setelah video ibunda AM menangis diunggah Hotman Paris, pihak Ponpes Gontor akhirnya buka suara, Senin (5/9/2022).
Dalam pernyataan resminya, Ponpes Gontor mengakui AM tewas diduga karena dianiaya.
"Berdasar temuan tim pengasuhan santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat. Menyikapi hal ini, kami langsung bertindak cepat dengan menindak/menghukum mereka yang terlibat penganiayaan tersebut," demikian bunyi salah satu poin pernyataan yang dikeluarkan oleh Juru Bicara Ponpes Gontor, Noor Syahid.