Santri Pondok Gontor yang Dianiaya hingga Tewas Adalah Ketua Panitia Perkemahan: Ini Kata Kapolres
Penganiayaan AM diduga karena kesalahpahaman antara korban dan pelaku masalah kekurangan alat.
Editor: Erik S
Polisi mendapati identitas terduga pelaku lebih dari satu orang.
"Yang terduga (pelaku) lebih dari satu orang," kata Catur.
Ingatkan soal jam rawan
Kapolres meminta pondok pesantren melakukan pengawasan ketat supaya kasus yang sama tak terulang.
Pengawasan juga harus dilakukan secara berjenjang.
"Tiap pondok harus ada pengasuh yang melekat dan mengawasi, karena bagaimana pun di lembaga pendidikan pasti ada jam-jam rawan," ujar dia.
Baca juga: Titip Anak Tuntut Ilmu di Ponpes Gontor Malah Tewas Dianiaya, Orangtua Korban Ungkap Penyesalannya
Sebelumnya seorang ibu di Palembang, Sumatra Selatan mencurahkan isi hati mengenai kematian putranya yang merupakan santri Pondok Modern Darussalam Gontor.
Santri berinisial AM itu mulanya disebut meninggal karena kelelahan mengikuti perkemahan Kamis Jumat. Namun Soimah tak percaya dengan hal tersebut setelah melihat jasad putranya.
Pihak Pondok Gontor akhirnya mengakui menemukan dugaan penganiayaan dalam kasus kematian AM.
“Pada prinsipnya kami, Pondok Modem Darussalam Gontor, tidak memberikan toleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini,” jelas Juru Bicara PMDG Ponorogo Noor Syahid, Senin (5/9/2022).
Baca juga: Awalnya Disebut Kelelahan, Santri Gontor Ternyata Tewas karena Penganiayaan
Pondok Gontor mengaku telah mengeluarkan para terduga pelaku yang terlibat dalam kematian AM.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo Muhlis Al Alawi
Berita ini telah tayang di Kompas.com