TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG-  Wakil Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lampung Tamsil mendukung keputusan pencopotan Suharno Manoarfa dari jabatan ketua umum.

Suharso Manoarfa diberhentikan dari jabatannya berdasarkan keputusan yang ditetapkan dalam Mukernas PPP di Serang, Banten, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Kisruh Pemberhentian Suharso Monoarfa, DPW PPP NTT Tegaskan Tunduk kepada Ulama dan Kiai

Hanya saja, Tamsil mengatakan dukungan itu adalah sikap pribadi dia.

"Intinya DPW PPP Lampung mendukung hasil keputusan dari Mukernas kemarin itu," kata Tamsil, Selasa (6/9/2022).

Tamsil mengatakan, Mukernas yang berlangsung di Serang, Banten, pada 4-5 September 2022 dihadiri juga oleh ketua DPW PPP Lampung, Supriyanto.

Dengan dihadiri langsung oleh ketua wilayah, lanjut Tamsil otomatis kepengurusan PPP di Lampung juga menyetujui.

Termasuk dukungan dari DPC di 15 Kabupaten/Kota.

"Kalau ketua wilayah sudah ikut, ya artinya kita satu suara," kata Tamsil.

Baca juga: DPW PPP Jawa Timur Tegaskan Tidak Terpengaruh Pencopotan Ketua Umum Suharso Monoarfa

Dengan demikian, Tamsil menyatakan PPP Lampung solid mendukung keputusan dari Mukernas tersebut.

"Kecuali ketua (DPW) kemarin nggak ikut sehingga mungkin saja kita punya pandangan lain," kata Tamsil.

Tamsil menyebut keputusan mengganti Suharso Monoarfa dari ketua umum PPP merupakan yang terbaik.

Pasalnya, selama ini sebagai ketua umum Suharso dianggap banyak memunculkan polemik.

Baca juga: Perjalanan Karier Suharso Monoarfa, Jadi Politisi PPP dan Menteri PPN, Kini Dicopot dari Ketum PPP

Salah satunya memunculkan polemik terkait politik identitas.

Dimana Suharso pernah berujar meninggalkan politik identitas.

"Yang menjadi ciri khas PPP karena berazaskan Islam, maksudnya mau dihilangkan azasnya itu," kata Tamsil.

Tamsil juga menyinggung polemik yang dimunculkan Suharso sebagai ketua umum partai.

Yakni perihal ucapan nya mengenai 'kyai amplop'.

Baca juga: Dipimpin Mardiono, PPP Serahkan Berkas Pergantian Ketua Umum Baru ke Kemenkumham

"Sebenarnya banyak polemik lainnya, sehingga ini menjadi keputusan terbaik bagi partai," kata Tamsil.

Tamsil menambahkan, dengan penunjukan Mardiono sebagai pelaksana tugas ketum PPP diharapkan dapat memberikan dampak dan perubahan ke arah yang lebih baik.

Selama menjabat sebagai ketua, Suharso juga dituding menjadi penyebab perpecahan di internal partai berlambang Ka'bah tersebut.

"Kadang dari sananya muncul istilah tidak pro kader dan pro finansial. Bagaimana ceritanya kalau sering (dihembuskan) seperti itu," kata Tamsil.

(Muhammad Joviter)

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Jabatan Ketum PPP Suharso Monoarfa Diganti Mardiono, Begini Tanggapan Kader di Lampung