Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Apa Itu Sekaten, Upacara Tradisional Peringatan Hari Lahir Nabi Muhammad

Mengenal apa itu Sekaten, upacara tradisional peringatan hari lahir Nabi Muhammad. Sekaten adalah acara tahunan yang rutin digelar di Solo dan DIY.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
zoom-in Mengenal Apa Itu Sekaten, Upacara Tradisional Peringatan Hari Lahir Nabi Muhammad
surakarta.go.id
Ilustrasi perayaan Upacara Sekaten di Keraton Surakarta (Solo). 

Upacara gladhi resik dilaksanakan dari tanggal 1 hingga 8 bulan Mulud, tanggal 9 istirahat, tanggal 10 gladhi resik lagi, dan tanggal 11 istirahat lagi, sebagai persiapan pelaksanaan upacara garebeg Mulud.

Upacara gladhi resik dipersiapkan oleh kesatuan prajurit kraton yang terdiri prajurit wirabraja, prajurit daeng, prajurit patangpuluh, prajukarit prawiratama, prajurit jagakarya, prajurit nyutra, prajurit ketanggung, prajurit mantrijero, prajurit surakarsa, dan prajurit bugis.

2. Upacara Numplak Wajik

Upacara numplak wajik sebagai pertanda permulaan pembuatan gunungan secara resmi.

Upacara numplak wajik diselenggarakan empat hari menjelang penyelenggaraan upacara garebeg, yaitu pada tanggal 8 bulan Mulud.

3. Upacara Garebeg Mulud

Adapun perlengkapan yang dipersiapkan terutama gunungan, karena inti dari upacara garebeg mulud adalah menghantarkan
gunungan secara beramai-ramai dari dalam komplek kraton menuju Masjid Besar.

Berita Rekomendasi

Ada enam macam gunungan yang dibawa, yaitu gunungan kakung, gunungan putri, dharat, gunungan gepak, gunungan pawuhan, dan gunungan picisan.

Baca juga: Belajar dari Suku Abui di Kampung Adat Takpala Alor, Merawat Kebersamaan Lewat Tarian Lego-lego

Simbol dalam Upacara Sekaten

Alunan Gamelan Kyai Guntur Madu - Abdi Dalem Keraton Yogyakarta memainkan gamelan Kyai Guntur Madu di kompleks Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Jumat (18/1). Tradisi setiap perayaan Sekaten tersebut selalu dinanti oleh warga yang meyakini bahwa alunan bunyi gamelan tersebut dapat menghadirkan berkah serta ketentraman dalam kehidupan mereka.

Kompas/Ferganata Indra Riatmoko (DRA)
Alunan Gamelan Kyai Guntur Madu - Abdi Dalem Keraton Yogyakarta memainkan gamelan Kyai Guntur Madu di kompleks Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Jumat (18/1). Tradisi setiap perayaan Sekaten tersebut selalu dinanti oleh warga yang meyakini bahwa alunan bunyi gamelan tersebut dapat menghadirkan berkah serta ketentraman dalam kehidupan mereka. Kompas/Ferganata Indra Riatmoko (DRA) (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA))

Dalam upacara tradisional sekaten, ada beberapa lambang yang mempunyai makna, di antaranya:

1. Upacara udhik-udhik

Dalam upacara sekaten, pada tahap gamelan pusaka pertama kali dibunyikan, diselenggarakan upacara udhik-udhik, yaitu penyebaran kepingan uang logam oleh Sri Sultan.

Pemberian atau penyebaran kepingan uang logam oleh raja ini sebagai lambang bahwa pemberian anugerah berwujud harta dan berkat wujud tuah kekeramatan.

2. Gunturmadu

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas