Gempa di Siberut Bagian dari Megathrust Mentawai, Punya Potensi Energi hingga 8,9 Magnitudo
Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Megatrusht subduksi segmen Siberut.
Editor: Willem Jonata
Kecamatan Siberut Barat merupakan wilayah yang paling terdampak karena berada dekat dengan lokasi pusat gempa.
Camat Siberut Barat Jop Sirirui menjelaskan berdasarkan pendataan di lapangan, sebanyak lima rumah warga rusak berat atau ambruk.
"Kemudian sebanyak delapan rumah mengalami rusak sedang, kerusakan terjadi karena lepas sandi rumahnya akibat guncangan gempa," katanya, Minggu (11/9/2022).
Baca juga: Warga Siberut dan Sekitarnya Rasakan 4 Kali Gempa Bumi Sepanjang Hari
Kemudian satu masjid mengalami rusak berat, lalu satu gedung TK rusak ringan, satu unit Postu rusak ringan, satu balai dusun di dusun Muara Utara rusak ringan dan Puskesmas Bataet juga mengalami rusak ringan.
Kemudian gempa juga mengakibatkan sebanyak 3.327 warga Kecamatan Siberut Barat mengungsi ke daerah ketinggian atau ke atas bukit.
Pemerintah kecamatan juga telah menurunkan tim untuk memantau penanganan pengungsi.
"Sampai saat ini semua masih bertahan di tempat pengungsian di sejumlah titik, kita saat ini terus memantau masyarakat untuk penanganan traumanya," katanya.
Untuk kebutuhan pengungsi sampai saat ini diakomodir sembako yang ada di gudang milik kecamatan.
"Bantuan ini merupakan bantuan sebelumnya, kita bagikan sebanyak satu ton beras dan mie instan, kita bagikan untuk kebutuhan masyarakat hari ini," ujarnya.
Simpan energi megathrust
Gempa Mentawai hari ini terjadi pukul 06.10 WIB dengan magnitudo 6,1 (diupdate menjadi magnitudo 6,2).
Setelah itu disusul oleh gempa selanjutnya pada pukul 06.24 WIB bermagnitudo 5,4.
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi mengatakan, pusat gempa Mentawai hari ini ialah bagian dari Megatrusht Mentawai yang diketahui punya potensi energi hingga Magnitudo 8,9.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Megatrusht subduksi segmen Siberut," ujarnya, seperti diberitakan TribunPadang.com.