Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Spot Bukit Pasir Sereh di Pangandaran Ditutup Sementara Pasca Tenggelamnya Seorang Pemandu Wisata

Objek wisata Bukit Pasir Sereh ditutup selama satu hingga dua bulan kedepan pasca hilangnya seorang pemandu wisata.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Spot Bukit Pasir Sereh di Pangandaran Ditutup Sementara Pasca Tenggelamnya Seorang Pemandu Wisata
Dok Dede SAR
Objek wisata Bukit Pasir Sereh yang berada di wilayah Dusun Patrol, Desa Sukajaya, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat ditutup satu hingga dua bulan kedepan. Penutupan objek wisata ini sebagai buntut dari peristiwa tenggelamnya seorang pemandu wisata saat tengah memandu rombongan mahasiswa, Selasa (6/9/2022). Foto kondisi jalan yang dilalui menuju lokasi pencarian korban tenggelam di Hulu Sungai Green Canyon, Pangandaran. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN - Objek wisata Bukit Pasir Sereh yang berada di wilayah Dusun Patrol, Desa Sukajaya, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat ditutup selama satu hingga dua bulan kedepan.

Penutupan objek wisata ini sebagai buntut dari peristiwa tenggelamnya seorang pemandu wisata saat tengah memandu rombongan mahasiswa.

Bukit Pasir Sereh merupakan satu tempat wisata yang dikelola oleh Pemerintah Desa bekerjasama dengan Karang Taruna setempat.

Di Bukit Pasir Sereh, wisatawan bisa menikmati view pemandangan alam seperti perbukitan di antara hulu sungai Green Canyon.

Baca juga: Tenggelam Usai Terpental Akibat Kecelakaan di Tol Jelambar, Kakek Rahmat Ditemukan Tewas

Juga bisa melakukan swafoto, camping dan menikmati fasilitas di Bukit Pasir Sereh yang sudah disediakan pengelola.

Selain itu, Bukit Pasir Sereh merupakan satu akses jalan wisatawan menuju hulu sungai Green Canyon untuk melakukan body rafting.

Berita Rekomendasi

Kepala Desa Sukajaya Ruspendi mengatakan, tak hanya spot wisata Bukit Pasir Sereh, body rafting juga ditutup sementara.

"Kita tutup, sekitar satu sampai dua bulan karena sementara kan harus ada pemandu dan ada yang mengordinir wisatawan," ujar Ruspendi kepada Tribunjabar.id di Bukit Pasir Sereh sekaligus posko utama SAR gabungan dalam melakukan pencarian, Sabtu (10/9/2022) siang.

"Kalau ada wisatawan lokal yang mau main dan berenang di sini (hulu sungai Green Canyon) kita harus bagaimana? Saya takut, terjadi lagi hal yang tidak diinginkan," katanya.

Pihaknya harus membentuk lagi pemandu wisata yang sudah profesional.

"Ke depan, kami setting sekitar satu atau dua bulan untuk membentuk lagi pemandu yang profesional disini," katanya.

Dan juga sudah mempunyai sertifikat kelayakan menjadi pemandu yang tentunya bisa dipertanggungjawabkan.

Saat ini, ia hanya bisa berharap, peristiwa yang sudah terjadi, ke depannya tidak terulang kembali. Sehingga, bisa mengelola spot wisata Bukit Pasir Sereh dengan lancar.

Baca juga: Misteri Kematian Iwan, Sempat Hilang Usai Dipanggil Polisi, Jasadnya Terpisah Diduga Dimutilasi

Hilang Sejak Selasa Sore

Sebelumnya, seorang pemandu wisata bernama Abdul Rohman (38) hilang dan diduga tenggelam.

Abdul dinyatakan hilang ketika memandu rombongan mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya di hulu Sungai Green Canyon, Blok Pasir Sereh, Dusun Patrol, Desa Sukajaya, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.

Peristiwa tersebut terjadi Selasa (6/9/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.

Hingga Sabtu (10/9/2022) kemarin, korban masih belum ditemukan.

Di hari kelima, tim SAR gabungan di Pangandaran terus melakukan pencarian.

Selama proses pencarian, selain debit air sungai, kondisi medan juga menjadi hambatan.

Hal tersebut disampaikan Dede Hendra, salah satu relawan SAR di Pangandaran.

Akses jalan menuju lokasi pertama korban dinyatakan hilang, cukup jauh.

Untuk menuju lokasi pencarian, mereka harus melewati perbukitan dengan berjalan kaki dari tempat parkiran kendaraan sekitar 4 kilometer.

"Yang menjadi hambatan lagi, kondisi medan di lokasi pencarian. Di sekitar lokasi pencarian, kondisinya sangat curam dan terjal," ujar Dede kepada Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Sabtu (10/9/2022) pagi.

Untuk itu, ia bersama potensi SAR lainnya harus ekstra berhati-hati dalam melakukan proses penyisiran pencarian korban.

Ia berharap pihaknya bisa membuahkan hasil yang maksimal hari ini.

"Mudah-mudahan, hari kelima ini korban bisa dievakuasi," ucap Dede.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pemandu Wisata Tenggelam saat Memandu, Spot Wisata Desa di Pangandaran Ini Ditutup Sementara

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas