Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemuda Bunuh Ayahnya yang Stroke, Mengaku Bosan dan Ingin Kabur, Sebut Tak Sadar Telah Membunuh

FAE (19), pemuda di Ngawi tega membunuh ayahnya yang menderita stroke, Jumat (9/9/2022). Pelaku mengaku tak sadar telah membunuh ayahnya.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Miftah
zoom-in Pemuda Bunuh Ayahnya yang Stroke, Mengaku Bosan dan Ingin Kabur, Sebut Tak Sadar Telah Membunuh
kantipurnetwork.com
Ilustrasi Pembunuhan - FAE (19), pemuda di Ngawi tega membunuh ayahnya yang menderita stroke, Jumat (9/9/2022). Pelaku mengaku tak sadar telah membunuh ayahnya. 

"Berasnya laku Rp 75.000 dari celengan saya dapat Rp 16.000 untuk kabur," ungkapnya.

Setelah mengemas baju, pelaku menonton televisi bersama sang ayah di ruang tamu.

Anak bunuh bapak di Ngawi
FAE, pelaku pembunuhan bapaknya sendiri dengan cara menikam pada bagian dada sebanyak 3 kali mengaku idak sadar melakukan hal tersebut. Sebelum melakukan pembunuhan pelaku mengaku mempersiapkan baju untuk kabur karena selama ini keinginanya untuk bekerja dilarang oleh orangtuanya.(KOMPAS.COM/SUKOCO)

Baca juga: Kasus Istri Bunuh Suami di Sumut, Motif Ingin Menikah dengan Selingkuhan, Pelaku Sempat Bersandiwara

Dia mengaku tak sadar telah melakukan pembunuhan kepada ayahnya menggunakan pisau dapur.

"Saya duduk di depan TV, saya tidak sadar tahu-tahu sudah pegang pisau tepat di atas dada bapak saya," jelasnya.

Karena panik, pelaku langsung membersihkan pisau dapur dengan baju.

Ia lalu memasukkan pisau tersebut ke dalam tas yang akan digunakan untuk kabur.

Selanjutnya, dia mengambil topi milik tetangganya untuk menutup kepala korban yang telah tewas.

Berita Rekomendasi

Sekira pukul 13.00 WIB, temannya yang akan mengantar ke Terminal Ngawi datang.

Dia pun buru-buru meninggalkan rumah.

Baca juga: Guntur Bunuh Istrinya karena Diduga Selingkuh & Menginap di Tempat Kos Pria Sambil Bawa Bayi Mereka

"Saya tutup kepala bapak pakai topi milik tetangga saya, teman saya tidak masuk, hanya di luar kemudian saya pergi," katanya.

Dalam pelariannya di Solo, pelaku sempat bekerja membersihkan stadion dan mendapat upah Rp 50.000.

Selama beberapa hari, FAE tinggal di sebuah masjid hingga akhirnya diusir oleh warga.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Sukoco)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas