Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Wanita Berpisau Ngamuk Dalam Angkot di Sumedang, 2 Orang Terluka, Seorang Ibu Hamil Tewas

Berikut fakta-fakta wanita berpisau mengamuk dalam angkot di Sumedang yang menyebabkan 2 orang penumpang terluka dan ibu hamil tewas.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Fakta Wanita Berpisau Ngamuk Dalam Angkot di Sumedang, 2 Orang Terluka, Seorang Ibu Hamil Tewas
Kolase Tribunnews.com: TribunJabar.id/Kiki Andriana
(Kiri) Angkot yang menjadi saksi bisu kasus seorang wanita berpisau mengamuk di Sumedang dan (Kanan) Pelaku, wanita yang diduga ODGJ yang mengamuk dalam angkot yang menyebabkan 2 orang terluka da seorang ibu hamil tewas. 

TRIBUNNEWS.COM - Insiden seorang wanita berpisau mengamuk dalam angkot terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Dilaporkan akibat kejadian ini dua penumpang mengalami luka dan seorang ibu hamil tewas.

Sementara pelaku yang diduga Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sudah diamankan.

Belum diketahui motif pelaku mengamuk dalam angkot.

Namun, polisi dari Polsek Tanjungsari tengah mendalami kasus ini.

Berikut fakta-fakta wanita berpisau mengamuk dalam angkot di Sumedang dihimpun dari Kompas.com dan TribunJabar.id, Jumat (23/9/2022):

Baca juga: 3 Penumpang Angkot di Sumedang Diserang Seorang Perempuan: 2 Luka-luka, Begini Ciri-ciri Pelaku

Viral di medsos

Berita Rekomendasi

Video detik-detik setelah kejadian wanita mengamuk dalam angkot viral.

Sejumlah akun Instagram seperti @andreli_48 membagikan rekaman saat pelaku diamankan warga.

Wanita berpakaian serba hitam itu hanya terdiam duduk jongkok di depan sebuah bangunan.

"Ini bawa pisau di angkot, korbannya dua orang," kata perekam video.

Perekam juga menginformasikan, insiden terjadi di depan SMAN Tanjungsari, Desa Gudang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

Pada akhir video terlihat seorang korban ibu-ibu yang tergeletak di pinggir jalan.

Baca juga: Tersinggung Disebut Pengangguran, Seorang Adik di Lampung Tikam Tusuk Kakaknya

Kronologi kejadian

Fakta Wanita Berpisau Ngamuk Dalam Angkot di Sumedang 1
Angkot berpolet kuning berpelat kuning D 1924 VQ teronggok di halaman Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

Kapolsek Tanjungsari, Kompol Achmad Nurzaman mengungkap kronologi insiden yang terjadi pada Kamis (22/9/2022) sekitar 09.00 WIB.

Semua bermula saat ada angkot berjalan di Jalan Raya Bandung-Cirebon.

Saat itu tiba-tiba ada seorang wanita mengamuk dalam angkot.

Ia mengarahkan mata pisau ke arah penumpang lainnya.

Kejadian membuat para penumpang panik hingga ada sejumlah penumpang nekat loncat dari atas angkot yang masih berjalan.

"(Ada) penumpang yang hanya luka ringan dan ada yang mengalami syok. Kemudian, angkot berhenti dan pelaku berhasil diamankan," ucap Achmad.

Baca juga: Remaja Papua Tikam PSK yang Dikenalnya di Aplikasi Kencan, Ada 7 Bekas Tusukan di Tubuh Korban

2 terluka, 1 tewas

Korban luka selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang mendapatkan perawatan.

Humas RSUD Sumedang, Rudianto menjelaskan, ada tiga korban tiba di RS pada pukul 11.02 WIB.

"Korban terdiri dari dua orang dewasa dan satu anak," kata dia.

Identitas ketiganya Idar (50), Rika (30), dan Raka (2).

Semua korban tercatat sebagai warga Kampung Cirengganis, RT 01/02, Desa Haurgombong, Kecamatan Pamulihan.

Rudianto melanjutkan, Idar dan Rika menderita luka parah setelah loncat dari angkot.

Sedangkan Raka hanya mengalami lecet di tubuhnya.

Kondisi Rika yang tengah hamil 6 bulan terus memburuk.

Ia dinyatakan meninggal dunia pada 17.22 WIB.

"Kalau yang korban anak sudah diizinkan pulang dibawa keluarganya," tambah Rudianto.

Baca juga: Bocah 15 Tahun di Selandia Baru Divonis Penjara Seumur Hidup karena Tikam Temannya

Pelaku diduga ODGJ

Fakta Wanita Berpisau Ngamuk Dalam Angkot di Sumedang
Polisi membawa wanita berpisau yang menyerang penumpang angkot ke Klinik Bhakti Barokah di Rancakalong, Sumedang, Kamis (22/9/2022) sore.

Kapolsek Tanjungsari, Kompol Achmad Nurzaman buka suara terkait kondisi kejiwaan pelaku.

Pihaknya belum bisa memastikan apakah pelaku ODGJ atau tidak.

"Sementara belum bisa kami menyebut ODGJ, akan kami datangkan psikolog untuk memeriksa kejiwaan pelaku," jelas Nurzaman.

Untuk sementara pelaku tidak ditahan melainkan dititipkan sementara di Klinik Kejiwaan.

Pelaku selama disana akan menjalani observasi.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJabar.id/Kiki Andriana)(Kompas.com/Aam Aminullah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas