Gempa Terkini Magnitudo 6,4 Guncang Barat Daya Meulaboh Aceh Barat, BMKG: Tidak Potensi Tsunami
Gempa terkini, gempa dengan kekuatan magnitudo 6,4 mengguncang barat daya Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu (24/9/2022) pagi.
Penulis: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Gempa terkini, gempa dengan kekuatan magnitudo 6,4 mengguncang barat daya Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu (24/9/2022) pagi.
Berdasar catatan BMKG yang Tribunnews kutip dari akun Twitternya, @infoBMKG, gempa terjadi pada pukul 03.52 WIB.
Pusat gempa berada di 45 km barat daya Meulaboh dengan kedalaman 22 km.
Baca juga: Update Gempa Meksiko: Korban Tewas Meningkat Jadi 2 Orang, 200 Bangunan Rusak
BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
"#Gempa Mag:6.4, 24-Sep-22 03:52:59 WIB, Lok:3.77 LU,95.97 BT (45 km BaratDaya MEULABOH-ACEHBARAT), Kedlmn:22 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG," tulis @infoBMKG.
Adapun gempa ini dirasakan di Pasie Raja dengan skala IV MMI, Banda Aceh, Meulaboh dengan skala III MMI dan Pidie dengan skala II MMI.
"#Gempa Mag:6.4, 24-Sep-22 03:52:59 WIB, Lok:3.77 LU, 95.97 BT (Pusat gempa berada di laut 45 km baratdaya Meulaboh), Kedlmn:22 Km Dirasakan (MMI) IV Pasie Raja, III Banda Aceh, III Meulaboh, II Pidie #BMKG," tulis @infoBMKG selanjutnya.
Baca juga: Gempa 7.6 M Guncang Meksiko Akibatkan Tsunami Kecil
Skala gempa dalam MMI
Adapun penjelasan skala gempa dalam MMI sebagai berikut:
- Skala MMI I-II: Tidak dirasakan atau dirasakan hanya oleh beberapa orang tetapi terekam oleh alat.
- Skala MMI III-V: Dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan.
Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.
- Skala MMI VI: Bagian non struktur bangunan mengalami kerusakan ringan, seperti retak rambut pada dinding, genteng bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan.
- Skala MMI VII-VIII: Banyak Retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, kaca pecah.
Sebagian plester dinding lepas. Hampir sebagian besar genteng bergeser ke bawah atau jatuh.
Struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.
- Skala MMI IX-XII: Sebagian besar dinding bangunan permanen roboh.
Struktur bangunan mengalami kerusakan berat. Rel kereta api melengkung.
(Tribunnews.com/Daryono)