6 Jam Berhenti, Semburan Lumpur di Indralaya Ogan Ilir Kini Muncul Lagi Sudah Lebih dari 24 Jam
Semburan lumpur yang terjadi di area Sekolah Islam Terpadu (SIT) Menara Fitrah Indralaya, Ogan Ilir kini muncul lagi, padahal sempat berhenti 6 jam.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, INDRALAYA - Semburan lumpur yang terjadi di area Sekolah Islam Terpadu (SIT) Menara Fitrah Indralaya, Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan kini muncul lagi.
Padahal semburan lumpur tersebut sempat berhenti selama enam jam dari pukul 05.00 WIB, Minggu (25/9/2022) kemarin.
Baca juga: Muncul Semburan Lumpur Setinggi Puluhan Meter di Ogan Ilir Sumsel, Warga Khawatir Ingat Lapindo
Namun sejak pukul 11.00 WIB semburan lumpur kembali terjadi dan hingga kini belum berhenti.
Wakil Direktur SIT Menara Fitrah, Abdal Mun'im mengungkapkan, semburan lumpur telah berlangsung selama 24 jam nonstop.
"Sejak pukul 11.00 kemarin hingga hari ini, semburan lumpur sudah 24 jam. Bahkan tadi pagi pukul 06.00, semburan sempat setinggi satu meter," kata Mun'im kepada TribunSumsel.com, Senin (26/9/2022).
Pantauan di lokasi, riak lumpur di titik semburan tampak sangat deras meskipun intensitasnya tak setinggi saat hari pertama semburan.
Diameter lubang yang ditimbulkan akibat semburan lumpur kini mencapai kurang lebih 10 meter dan salah satu sisi lubang juga tampak sedikit longsor.
Dengan kondisi ini, proyek sumur bor di SIT Menara Fitrah kemungkinan akan ditutup.
Namun Mun'im tak menjelaskan secara rinci apakah ditutup sementara sampai semburan benar-benar berhenti, atau ditutup permanen.
"Kemungkinan proyek sumur bor ditutup. Tapi belum tahu teknis selanjutnya seperti apa," kata Mun'im.
Sebelumnya, Dewan Pembina SIT Menara Fitrah, Mohd Iqbal Romzi mengungkapkan, sumur bor yang memuntahkan lumpur merupakan proyek Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan.
Baca juga: Sudah Seminggu Fenomena Semburan Air Setinggi 30 Meter Muncul di Dekat Kuil Iyu Hokkaido Jepang
"Kami mendapat bantuan dari Pemprov Sumsel berupa pembuatan sumur bor dengan target kedalaman sekitar 150 meter," kata Romzi kepada wartawan di Indralaya, Minggu (25/9/2022) lalu.
Menurut Romzi, tahapan pembangunan mulai dari survei selama tiga minggu hingga proses pengeboran, sepenuhnya dilakukan Pemprov Sumsel.
"Pemprov yang kerjakan, kita hanya sediakan lahan," jelas Romzi.