Fakta-fakta Tewasnya Mahasiswa di Mojokerto, Ditemukan di Bibir Jurang, Sempat Hilang Selama 17 Hari
Berikut fakta-fakta mahasiswa tewas di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Korban sempat hilang selama 17 hari.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Misteri hilangnya mahasiswa asal Pasuruan bernama Raffi Dimas Baddar (20), akhirnya terungkap.
Pemuda tersebut ditemukan dalam kondisi tewas di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Korban pertama kali dilaporkan hilang saat berkemah dan baru ditemukan 17 hari kemudian.
Kini jasad korban sudah berhasil dievakuasi petugas gabungan.
Sementara penyebab kematian korban karena mengalami kecelakaan di lokasi kejadian
Berikut fakta-fakta mahasiswa tewas di Mojokerto dihimpun dari TribunMojokerto.com dan Kompas.com, Rabu (28/9/2022):
Baca juga: Hilang Lebih dari 2 Minggu, Mahasiswa Asal Pasuruan Ditemukan Meninggal di Dasar Air Terjun Kering
Kronologi kejadian
Insiden bermula saat korban bersama 10 temannya di Bukit Krapyak pada Sabtu (10/9/2022).
Sore itu rombongan mendirikan kemah di petak 24C RPH Claket, BKPH Pacet, KPH Pasuruan.
Acara kemah berjalan lancar hingga Minggu (11/9/2022) subuh.
Korban tiba-tiba menghilang hingga membuat teman-temannya khawatir.
Rombongan lantas melapor pengelola atas hilangnya korban.
Keberadaan Raffi terakhir terdeteksi di area Petilasan Brawijaya sekitar pukul 06.00 WIB.
Pencarian dilakukan
Humas Operasi SAR Krapyak 2, Saiful Hasan membeberkan proses panjang pencarian korban.
Petugas gabungan mulai melakukan pencarian tidak lama setelah mendapat laporan dari teman korban.
Namun hingga tanggal Senin (19/9/2022), pencarian tidak membuahkan hasil.
Baca juga: Menghilang 17 Hari Lalu, Mahasiswa asal Pasuruan yang Hilang di Bukit Krapyak Ditemukan Tak Bernyawa
Tim sudah masuk dalam hutan Tahura menuju Pusung Gogor, Pusung Malang hingga berakhir di lereng Gunung Welirang.
Operasi pencarian kemudian resmi dihentikan.
Titik terang soal keberadaan korban muncul setelah petugas menemukan sandal yang pakai korban pada Hari Senin (26/09/2022).
"Tim gabungan sempat menemukan sandal selop warna hitam yang identik dengan barang yang dibawa survivor (Raffi)," terang Saiful.
Korban berhasil ditemukan
Saiful melanjutkan, operasi pencarian dibuka kembali hingga berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal.
Jasad korban tergeletak di bibir jurang kawasan air terjun kering Sungai Kretek, Bukit Krapyak.
"Korban berada di terasan dari bibir jurang lebih 60 meter di tengah-tengah seperti ada tonjolan batu," urai Saiful.
Tim kemudian berhasil mengevakuasi korban pada Selasa (27/9/2022) pukul 15.40 WIB.
Saiful menyebut, Raffi tewas karena kecelakaan.
"Survivor (Raffi) ini tersesat dulu, kemudian dia mengalami accident atau kecelakaan. Itu yang membuat dia tidak bisa bergerak lagi," kata dia.
Jasad korban selanjutnya dibawa ke RSUD Dr Soekandar Mojosari untuk dilakukan autopsi.
Baca juga: Tambang Emas di Kotabaru Kalsel Longsor, 6 Penambang Dilaporkan Tewas
Pamit mengerjakan tugas
Kakak sepupu korban, Soleh (24) menjelaskan, Raffi sempat berpamitan kepada keluarganya.
Korban saat itu mengatakan ingin mengerjakan tugas kuliah.
Sehingga keluarga tidak mengetahui ternyata korban berkemah bersama teman-teman di Bukit Krapyak.
"Pamit ada tugas kuliah ekstrakurikuler itu, sehingga kami tidak tahu kalau korban pergi ke Bukit Krapyak," kata Soleh.
Soleh menambahkan, korban terakhir berkomunikasi dengan keluarga pada Sabtu (10/9/2022) sore.
Setelah itu korban menghilang hingga ditemukan tewas.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJatim.com/Mohammad Romadoni)(Kompas.com/Moh. Syafií)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.