Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Data Korban Tragedi Kanjuruhan versi Kemenkes Berjumlah 438 Orang: 125 Orang Meninggal

Dengan rincian luka ringan-sedang 219 orang, luka berat 68, dan korban dalam perawatan sebanyak 26 orang.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
zoom-in Data Korban Tragedi Kanjuruhan versi Kemenkes Berjumlah 438 Orang: 125 Orang Meninggal
Kolase Tribunnews/istimewa
Kolase foto Pemakaman jenazah Hutriadi Hermanto (37) di TPU Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Minggu (2/10/2022) dan suasana di area Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan. Kemenkes mencatat korban meninggal berjumlah 125 orang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melaporkan, data korban pasca-pertandingan sepak bola antara Arema Malang versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menuturkan, hingga Senin (3/10/2022) sore tercatat total korban sebanyak 438 orang, dengan rincian luka ringan-sedang 219 orang, luka berat 68, dan korban dalam perawatan sebanyak 26 orang.

Baca juga: Pemain dan Presiden Arema FC Minta Maaf Terkait Tragedi Kanjuruhan, Gilang Widya Menangis

"Serta korban yang meninggal dunia 125 orang. Ini data sampai sore, ini datanya sudah final," kata dia kepada Tribunnews.com, Senin (3/10/2022).

Nadia menuturkan, sebelumnya terjadi kendala dalam identifikasi jenazah karena tidak beridentitas.

Namun saat ini, tim DVI dari Polres Kediri dan Polda Jatim telah mengidentifikasi semua korban baik yang luka maupun yang meninggal.

Baca juga: Terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Presiden Arema FC Siap Biayai Korban & Dukung Investigasi

Ia mengatakan, korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat seperti RSUD Kanjuruhan, RSI Gondang Legi, RS Bhayangkara Hasta Brata Batu, RSUD Dr. Saiful Anwar, RSU Wajak Husada, RSU Mitra Delima, RS Wava husada dan Puskesmas.

Berita Rekomendasi

"Kita terus pantau kebutuhan obat dan juga nakes serta dokter spesialis yang di butuhkan. Semua biaya perawatan gratis oleh RS tempat dirawat," kata perempuan berhijab ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas