Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Tri Rismaharini Panik Saat Penyerahan Bantuan kepada Korban Tragedi Kanjuruhan: Tolong Medis

Menko PMK  Muhadjir Effendy menyerahkan bantuan kepada korban tragedi Kanjuruhan di kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

Editor: Erik S
zoom-in Menteri Tri Rismaharini Panik Saat Penyerahan Bantuan kepada Korban Tragedi Kanjuruhan: Tolong Medis
surya.co.id/rifky edgar
Menko PMK  Muhadjir Effendy menyerahkan bantuan kepada korban tragedi Kanjuruhan di kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Senin (3/10/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Seorang pria paro baya pingsan, usai menerima bantuan dari Kementerian Sosial RI yang diberikan

Menko PMK  Muhadjir Effendy menyerahkan bantuan kepada korban tragedi Kanjuruhan di kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Usai Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Sosok Ini Pilih Pamit Undur Diri

Seorang pria keluarga korban pingsan saat menerima bantuan tersebut.

Peristiwa tersebut terjadi di luar dugaan.

Sebab, pada saat itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini, bersama Menko PMK Muhadjir Effendy, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah dan Pemerintah Daerah dari Kota dan Kabupaten Malang sedang memberikan santunan kepada korban tragedi Kanjuruhan.

"Pak, pak, pak tolong medis tolong medis ayo," ucap Tri Rismaharini yang berada di belakang Muhadjir.

Petugas medis pun kemudian bergegas segera menolong bapak tersebut.

Berita Rekomendasi

Sedangkan Menko PMK tetap memegangi bapak tersebut agar tak sampai jatuh ke lantai.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, Ratusan Suporter Gelar Aksi Tabur Bunga dan 1.000 Lilin di GBK

Hingga akhirnya, bapak tersebut digotong ke kursi untuk mendapatkan penanganan dari petugas medis.

Sebelum menerima santunan, pria yang belum diketahui namanya tersebut terlihat syok, karena telah ditinggal anaknya.

Selain dia, warga lain yang kebanyakan merupakan orang tua juga tak kuasa menahan tangis, karena telah ditinggal anak dan sanak saudaranya.

Saat Tri Rismaharini mengajak ngobrol keluarga korban, rata-rata anak mereka yang meninggal dunia usia 17-20 tahun.

Usai bapak tersebut ditangani petugas, acara dilanjutkan dengan pemberian santunan ahli waras, kepada korban tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Profil Stadion Kanjuruhan Malang yang Diresmikan pada 9 Juni 2004

Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp 15 juta dan paket sembako berupa beras 5 kg yang berisi minyak 2 liter, kecap, saus sambal, susu kental manis, biskuit, sarden, kopi dan teh.

"Kami ada santunan untuk bencana alam dan bencana sosial. Bencana sosial juga ada seperti konflik di Papua dan beberapa tempat kami juga menangani,"

"Standarnya itu Rp 15 juta per korban, korbannya satu keluarga ada dua kami berikan dua, kalau tiga ya kita berikan tiga," ucap Risma saat jumpa pers.

Selain itu, Kemensos RI juga akan memberikan bantuan khusus kepada korban tragedi Kanjuruhan ini.

Baca juga: Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Warga Malang Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Seperti pemberian santunan dan pendampingan kepada masyarakat yang telah ditinggal oleh kepala keluarga, atau anaknya yang ditinggal oleh orang tuanya.

"Saat ini masih kami data, kami kumpulkan. Terutama yang ditinggalkan bapaknya, yang selama ini mencari nafkah itu yang kita tangani khusus sosial untuk anak-anaknya," tandasnya. (Rifky Edgar)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Detik-Detik Keluarga Korban Tragedi Arema vs Persebaya Pingsan saat Terima Bantuan Kemensos

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas