Pamit Memukat Udang dan Ikan, Nelayan Mamuju Ditemukan Tewas Terapung di Perairan Sei Manurung
mayat Rasibun ditemukan mengapung di Perairan Sei Manurung oleh seorang nelayan bernama Basri yang pulang melaut
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kaltara Febrianus Felis
TRIBUNNEWS.COM, KALTARA - Raibun (69), warga Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat ditemukan tewas mengapung di Perairan Sei Manurung, Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Ia ditemukan tak bernyawa Sabtu (1/10/2022) lalu, sekira pukul 08.30 WITA.
Kapolsek Sebatik Timur Iptu Randhya Sakhtika mengatakan, mayat Rasibun ditemukan mengapung di Perairan Sei Manurung oleh seorang nelayan bernama Basri yang pulang melaut dan melintas di Perairan Sei Manurung dari Sei Bajau menggunakan perahu.
“Saat melintas dia melihat ada seorang pria mengapung dengan posisi tengkurap di atas air.
Dia langsung mendatangi dan melihat pria itu sudah tak bernyawa," kata Randhya Sakhtika.
Setelah melihat ada mayat seorang pria, Basri langsung memberitahukan kejadian tersebut kepada Polsubsektor Sebatik dan Posal Sungai Taiwan.
Baca juga: Terbawa Arus Laut, Mayat Balita Malaysia Ditemukan di Pulau Sebatik Nunukan
"Setelah mendapat laporan kami terdiri dari Polairud Polres Nunukan, Personel Satgas Marinir, dan Polsek Sebatik Timur turun ke lokasi ditemukannya mayat seorang pria," ucapnya.
Randhya menjelaskan, Rabu (28/9/2022) sekira pukul 08.00 WITA korban (Rasibun) pamit dari rumah untuk pergi memukat udang dan ikan.
Saat itu korban menggunakan perahu berwarna hijau dan biru dengan mesin 15 PK.
"Kami tidak tahu kejadian di laut seperti apa, yang kelas korban pamit pergi memukat udang dan ikan di laut. Begitu ditemukan pagi tadi di Perairan Sei Manurung tepatnya di depan kelong tempat penangkap ikan dalam keadaan tidak bernyawa," ujarnya.
Korban ditemukan oleh seorang nelayan yang melintas di Perairan Sei Manurung dalam keadaan terapung dan dengan posisi tengkurap di atas air.
"Jadi perahu korban berjarak sekitar 500 meter dari korban. Kami langsung evakuasi mayatnya ke atas motor boat dengan dibantu oleh beberapa nelayan," tuturnya.
Randhya mengaku korban sudah dilakukan visum di Rumah Sakit Pembantu (RSP) Sebatik.
"Hasil visum tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban begitu juga luka. Hanya kulit belakang yang terkelupas dan bengkak karena sudah lama di dalam air. Dugaan sementara terjatuh saat memukat," ungkapnya.
Informasi yang dihimpun, korban sudah dibawa ke rumah duka dan rencana pemakaman dilakukan hari ini. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Pamit dari Rumah Pergi Melaut, Pria Asal Sulbar Ditemukan tak Bernyawa di Perairan Sebatik Timur.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Pamit dari Rumah Pergi Melaut, Pria Asal Sulbar Ditemukan tak Bernyawa di Perairan Sebatik Timur