Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terduga Pelaku Perampokan dan Pembunuhan Ibu & Anak di Kuansing Diringkus Setelah Hampir 2 Pekan

Setelah hampir dua pekan, Polres Kuansing akhirnya berhasil meringkus terduga pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap ibu dan anak.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Terduga Pelaku Perampokan dan Pembunuhan Ibu & Anak di Kuansing Diringkus Setelah Hampir 2 Pekan
Istimewa
Polres Kuansing mengamankan satu orang diduga pelaku dan mengamankan barang bukti sepeda motor yang dibuang pelaku terduga pembunuhan ibu dan anak di Kuansing. 

Polres Kuansing sudah mengamankan satu orang diduga pelaku, dan mengamankan Barang Bukti Sepeda Motor yang dibuang Pelaku di Jembatan Benai...

Motor Korban yang dibuang Pelaku di evakuasi Pagi ini Jum'at 7 Oktober 2022 sekitar Pukul 07.00 Wib...

Pendalaman info Selanjutnya kita tunggu info dari Pihak Kepolisian," tulis akun tersebut.

Diduga, kedua korban dihabisi dengan senjata tajam jenis kapak.

Karena di Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukan barang bukti sebilah kapak dekat jasad kedua korban.

Selain menghabisi nyawa kedua korban, pelaku juga mengambil barang-barang berharga.

Seperti 1 unit HP merk Vivo, 1 unit HP merk Nokia, 1 unit sepeda motor merk Honda Beat dengan nomor pelat BM 2548 XW, serta perhiasan.

Berita Rekomendasi

Kapolres Kuansing, AKBP Rendra Oktha Dinata sebelumnya mengatakan pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi.

Mereka di antaranya orang yang pertama kali menemukan kedua mayat korban, kepala desa, rekan kerja korban Suryani, keluarga terdekat, dan lain-lain.

Ia menjelaskan di seputar lokasi kejadian, tidak ada kamera pengawas CCTV yang dapat menjadi petunjuk tambahan terkait kejadian ini.

Baca juga: Viral Video Perampokan di Musi Rawas, 7 Pelaku Gondol Uang Rp 300 Juta, Berikut Kronologinya

Maka Rendra memerintahkan kepada Kasat Reskrim dan Kapolsek untuk mengecek keberadaan CCTV di SPBU Kecamatan Pangean.

Menurut Rendra, berdasarkan pengakuan tetangga korban, ketika kejadian tidak ada yang melihat, mendengar teriakan atau suara minta tolong dari korban.

Apalagi rumah korban juga posisinya lebih rendah dari jalan.

"Tidak ada (yang melihat atau mendengar), yang terdekat ada yang di depan rumah korban. Tapi yang di depannya itu, jalannya menurun sekitar 15 meter. Ketinggiannya 6 meter di bawah permukaan jalan. Jadi yang di depan itu pun nggak kelihatan, dari jalan hanya terlihat atapnya," urai Rendra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas