Pagebluk Covid-19 membuat roda perekonomian sulit berputar. Begitu juga dengan usaha Ardi.

Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan membuat usahanya mati suri.

"Kami nggak boleh menerima tamu untuk makan, minum, sehingga hanya bisa melayani pesanan take away."

"Pertanyaannya, siapa yang minum kopi dalam kondisi dingin karena dibawa pulang?" ucapnya.

Ardi mau tak mau harus menerima kenyataan pahit. Pendapatan usahanya turun drastis karena kehilangan banyak pelanggan.

Bahkan ayah dua anak itu terpaksa memangkas jumlah karyawannya.

Sampai akhirnya, Ardi mengetahui adanya program Lapak Ganjar melalui media sosial Instagram.

Lapak Ganjar adalah promosi berbasis media sosial yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk memperkenalkan produk UMKM.

"Saya iseng, coba ikut promosi usaha di edisi 39 tema warung makan, ternyata di-repost," katanya.

Tak hanya sekali, Ardi kembali mengikutsertakan usahanya dalam promosi di tema 66 tentang oleh-oleh khas.

Ia pun memejeng pisang sale dan kopi Volcano Banana yang menjadi produk unggulannya.

Sejak saat itulah, usaha Ardi yang semula lesu perlahan bangkit.

Omzetnya perlahan naik sebab produk usahanya mulai dikenal khalayak.

Pesanan pun mulai berdatangan.

"Ada tiga atau empat kali UKM Mbok Lanjar dipromosikan di Lapak Ganjar, termasuk beberapa kali menjadi materi iklan di sejumlah radio," ungkapnya.

'Naik Kelas' Berkat Lapak Ganjar

Keuntungan yang dirasakan Ardi setelah ikut mempromosikan UKM Mbok Lanjar di Lapak Ganjar, tak berhenti sampai di situ.

Ardi mendapatkan perhatian dan pendampingan dari sejumlah pihak, misal Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah hingga Inkubator Wirausaha Inovasi (INWINOV)-Bappeda Jateng.

Pihak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga ikut  memfasilitasi UKM Mbok Lanjar melalui sertifikat HAKI dan halal.

Termasuk mengikuti program Bedah Desain Kemasan (BEDA'KAN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Pria kelahiran Klaten, 1 April 1988 itu juga beberapa kali diundang untuk mengikuti pameran.

Di antaranya Festival Kota Lama Semarang 2021 untuk produk dan inovasi UMKM Jateng serta Festival Kopi Tanah Air bersama dengan Bupati Klaten, Sri Mulyani.

Produk Volcano Banana telah dicicipi oleh sejumlah menteri, satu di antaranya Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Bahkan kini, pemasaran produk UKM Mbok Lanjar telah merambah ke sejumlah gerai ritel Indomaret area Solo-Yogyakarta hingga dijual di New Yogyakarta International Airport (NYIA).

"Semua ini berkat Lapak Ganjar, dari produk lokal hingga kini ke nasional."

"Semula hanya kirim ke daerah sekitar, kini kami sudah mengirimkan produk ke Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, hingga Papua," tutur Ardi.

Keberhasilan UKM Mbok Lanjar masuk di Novotel Hotel Solo sejak September 2022 juga tak lepas dari manfaat Lapak Ganjar.

Ardi menjelaskan, saat itu, pihak Novotel Hotel Solo memiliki program dengan merangkul UMKM lokal agar bisa menghadirkan tenant di lobby hotel.

"Dari Dinas Koperasi dan UMKM Jateng merekomendasikan kami dan inilah yang terjadi sekarang. UKM Mbok Lanjar naik kelas dari awalnya jualan di pinggir jalan, kini masuk ke hotel," ujarnya.

Dengan beragam manfaat yang dirasakan, Ardi pun berharap program Lapak Ganjar bisa semakin luas dalam mengangkat UMKM yang masih berkembang.

"Kalau perlu tambah hari, tidak hanya Minggu, tapi ditambah hari Sabtu agar semua UMKM di Jawa Tengah bisa bangkit dan maju bersama," pungkasnya. (*)