Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

12 Hari Tragedi Kanjuruhan Berlalu, Mata 2 Aremanita Masih Merah akibat Terkena Gas Air Mata

Kondisi mata dua aremanita masih merah akibat terkena gasi air mata saat tragedi Kanjuruhan. Dokter menyebut butuh waktu lama untuk sembuh.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in 12 Hari Tragedi Kanjuruhan Berlalu, Mata 2 Aremanita Masih Merah akibat Terkena Gas Air Mata
Kolase Tribunnews.com/Tangkap Layar YouTube MetroTV, Kompas.com/Hamzah Arfah)
Kiri: Kevia Naswa Ainur Rohma (18), kanan: Deby Fadilah (22). Keduanya merupakan korban tragedi Kanjuruhan yang terkena gas air mata. 

TRIBUNNEWS.COM - Sudah 12 hari tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berlalu.

Namun, kondisi sejumlah korban belum juga sembuh.

Seperti yang dialami dua Aremanita, yakni Kevia Naswa Ainur Rohma (18) dan Deby Fadilah (22).

Kondisi mata keduanya masih merah akibat terkena gas air mata saat terjadi kerusahan.

Dihimpun Tribunnews.com, berikut kondisi dua Aremanita yang terkena gas air mata saat tragedi Kanjuruhan.

Mata Naswa Masih Merah

Mengutip Kompas.com, Kevia Naswa Ainur Rohma menjadi salah satu korban yang terkena tembakan gas air mata saat tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Kondisi Kevia Naswah, Korban Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan: Jari Tangan Tidak Bisa Mengepal

BERITA REKOMENDASI

Naswa merupakan warga Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Hingga saat ini kondisi kedua bola mata Naswa masih merah.

Ia juga merasakan tangan kananya lumpuh separuh dan kaki kirinya terluka.

Tangan kanannya masih sulit digerakkan sehingga membuat Naswa harus menggunakan alat bantu.

Kendati demikian, kondisinya telah berangsur membaik.


"Sekarang sudah agak enakan, mata juga (untuk melihat sudah normal) tapi merah, tinggal kaki sama tangan ini yang masih bermasalah," katanya, Selasa (12/10/2022).

Naswa menceritakan, saat itu ia bersama teman-temannya menyaksikan pertandingan Arema FC vs Persebaya dari tribune 14, Sabtu (1/10/2022).

Namun, pertandingan itu berakhir ricuh setelah tuan rumah Arema FC kalah dari Persebaya.

Naswa menyaksikan sendiri saat aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke tribun.

Seketika itu juga, ia merasa pusing luar biasa.

Salah satu korban gas air mata Tragedi Kanjuruhan, Kevia Naswah Ainur Rohma mengaku saat ini tidak bisa mengepalkan jari tangannya serta tidak dapat menulis. Selain itu, Kevia juga mengalami lebam di bagian mata akibat gas air mata yang ditembakkan. Namun, katanya, saat ini kondisinya semakin membaik.
Salah satu korban gas air mata Tragedi Kanjuruhan, Kevia Naswah Ainur Rohma mengaku saat ini tidak bisa mengepalkan jari tangannya serta tidak dapat menulis. Selain itu, Kevia juga mengalami lebam di bagian mata akibat gas air mata yang ditembakkan. Namun, katanya, saat ini kondisinya semakin membaik. (YouTube metrotvnews)

Baca juga: Polri Akui Gunakan Gas Air Mata Kedaluwarsa di Kanjuruhan: Kemampuannya Justru Menurun

Dadanya menjadi sesak dan matanya sangat perih.

Ia lantas berlari keluar melalui pintu 13.

Di tengah kondisi berdesak-desakan tersebut, Naswa berhasil diselamatkan oleh orang-orang yang menarik dirinya.

Namun, saat itu kaki kirinya terluka terkena besi pagar tribun.

Setelah berhasil keluar, dia langsung dilarikan ke RSUD Kanjuruhan oleh teman-temannya.

Butuh Waktu Lama untuk Sembuh

Kejadian serupa juga dialami oleh Deby Fadilah, warga Jalan Panglima Sudirman, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Setelah 12 hari peristiwa kelam itu berlalu, kondisi mata Deby tak kunjung membaik.

Bahkan, kelopak matanya sampai berwarna kehitaman akibat terkan gas air mata.

"Pagi harinya setelah kejadian itu malah lebih merah lagi, semua bagian mata yang putih ini, saat itu malah berubah merah semuanya," ujarnya, Selasa, (11/10/2022), dikutip dari Kompas.com.

kondisi mata Deby
Kondisi mata Deby Fadilah tampak masih kemerahan, mahasiswi asal Gresik yang turut menjadi korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.(KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH)

Baca juga: Kisah Yohanes Prasetyo, Sosok yang Mohon ke Polisi Tak Tembak Gas Air Mata saat Tragedi Kanjuruhan

Menurut keterangan dokter, proses penyembuhan mata Deby membutuhkan waktu lama.

"Kata dokter yang memeriksa tadi, untuk proses katanya masih butuh waktu lama (untuk sembuh)." terangnya.

Tak hanya itu, Deby juga mengalami retak pada tulang ekor dan kaki kirinya lecet.

"Sudah dirontgen, kata dokter tulang ekor saya ada yang retak sedikit, makanya terasa sakit."

"Juga luka lecet di kaki kiri ini, kalau dibuat jalan itu masih sakit," bebernya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Nugraha Perdana/Hamzah Arfah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas