Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UNGKAPAN Pilu Putri Sulung Iwan Boedi Paulus : 'Kami Masih Trauma, Mungkin Bisa Seumur Hidup'

Putri korban, Theresia Alfita Saraswati mengatakan, pihak keluarga sudah menunjuk pengacara yang akan membantu keluarga Iwan Budi menangani kasus ini

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in UNGKAPAN Pilu Putri Sulung Iwan Boedi Paulus : 'Kami Masih Trauma, Mungkin Bisa Seumur Hidup'
TRIBUN JATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
Keluarga jenazah Iwan Budi melakukan tabur bunga di lokasi pembunuhan dan pembakaran, Kawasan Pantai Marina Semarang, Selasa (20/9/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sampai saat ini kasus pembunuhan pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota SemarangIwan Budi Paulus sampai saat ini belum menunjukkan titik terang.

Keluarga Iwan Budi telah menunjuk pengacara untuk mengawal kasus tersebut.

Anak pertama korban, Theresia Alfita Saraswati mengatakan, pihak keluarga sudah menunjuk pengacara yang akan membantu keluarga Iwan Budi menangani kasus itu.

"Keluarga sudah ada pengacara, sekitar pekan kemarin penunjukan kuasanya," jelasnya seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (26/10/2022).

Alfita berharap, penunjukan pengacara membuat pengawalan kasus tersebut lebih transparan.

Baca juga: Pemuda Katolik Kecam Pembunuhan Iwan Budi dan 3 Saksi Minta Perlindungan LPSK

"Kami tahu prosesnya memang cukup rumit dan harus mengumpulkan saksi dan segala macam.

Adanya pengacara ini akan membantu mengawal kasus itu sendiri," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Dia menjelaskan, sampai saat ini, pihak keluarga masih trauma dan perasaan itu tak akan bisa hilang.

"Kami masih trauma, mungkin bisa seumur hidup," imbuhnya.

Keluarga Iwan Budi berharap, kasus pembunuhan tersebut mendapatkan perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), kapolri, dan panglima TNI.

"Kalau dari keluarga, harapannya, kasus ini bisa mendapat atensi dari petinggi petinggi, seperti presiden, kapolri, panglima TNI," paparnya.

RKBH Pemuda Katolik akan Mengawal dan Memonitor

Koordinator Rumah Konsultasi dan Bantuan Hukum (RKBH) Pemuda Katolik, Enggar Bawono mengatakan, korban dibunuh secara keji, di mana Jenazahnya ditemukan dalam keadaan terbakar dan termutilasi. 

Enggar menilai kondisi ini harus menjadi perhatian serius karena bisa saja pembunuh tersebut mengancam keselamatan dan nyawa orang lain. 

"Ini merupakan perbuatan yang keji, dan karena pembunuhnya belum tertangkap, berarti ada pembunuh keji yang masih berkeliaran di luar sana.

Pembunuh itu bisa jadi masih berada di Semarang, atau di manapun tempatnya, sehingga dapat mengancam keselamatan nyawa orang-orang lainnya," ujar Enggar, Kamis (27/10/2022). 

Kondisi ini tentunya menjadi keprihatinan berbagai pihak.

Baca juga: UPDATE Kasus Tewasnya Iwan Budi: Kepala Korban Belum Ditemukan hingga Curahan Hati sang Istri

Sejauh ini, RKBH Pemuda Katolik telah bertemu dengan keluarga korban, yakni istri dan anak-anak korban.

Pihaknya juga merasakan kepedihan mendalam dari keluarga korban, terlebih salah satu anak korban masih balita. 

Untuk itu, RKBH Pemuda Katolik berkomitmen akan terus mengawal dan memonitor kasus ini hingga pelaku ditangkap dan dihukum sesuai peraturan perundang-undangan sehingga tercapai rasa keadilan bagi Keluarga yang ditinggalkan. 

"Mengenai perkara ini, terkait dengan kasus Korupsi atau tidak, yang jelas ini adalah mengenai kemanusiaan, di mana ada seseorang yang dihilangkan nyawanya secara paksa dan dengan cara yang keji, serta ada keluarga yang kehilangan tulang punggung dan kepala keluarga.

Koordinator Rumah Konsultasi dan Bantuan Hukum (RKBH) Pemuda Katolik, Enggar Bawono
Koordinator Rumah Konsultasi dan Bantuan Hukum (RKBH) Pemuda Katolik, Enggar Bawono (istimewa)

Sebelumnya Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy menyebut bahwa pelaku pembunuhan ASN Pemerintah Kota Semarang Iwan Budi Paulus diduga merupakan sosok yang terlatih. 

"Dari hasil gelar perkara yang dilakukan dapat diidentifikasi bahwa pelaku pembunuhan ini merupakan orang yang tahu situasi lokasi pembunuhan yang dipilih, yang bersangkutan ini terlatih," kata Iqbal di Semarang, Senin.

Sebelumnya, jasad korban Iwan Budi Paulus ditemukan terbakar bersama satu unit sepeda motor di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada 8 September 2022.

Di lokasi tersebut, ditemukan juga handphone yang diduga milik korban. 

Korban dilaporkan menghilang sehari sebelum diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi sertifikat aset.

Berikut fakta-fakta baru kasus pembunuhan Iwan Boedi dihimpun dari Kompas.com dan TribunJateng.com, Rabu (12/10/2022):

1. Pelaku seorang profesional

Pihak kepolisian menyebut pelaku pembunuhan Iwan Boedi seorang profesional.

Kesimpulan tersebut didapatkan setelah polisi melakukan identifikasi.

Pelaku pembunuhan disebut telah merencanakan aksinya dengan matang termasuk melakukan pertimbangan hingga memperhatikan titik blank spot lokasi pembunuhan.

"Pelaku pembunuhan ini merupakan orang yang tahu situasi lokasi pembunuhan yang dipilih, dari situ diidentifikasi jika pelaku profesional," ucap Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Pol Iqbal Alqudusy.

Jenazah Paulus Iwan Boedi Prasetijo (51), PNS Bapenda Kota Semarang korban pembunuhan dimakamkan di TPU Salaman Mloyo, Semarang Barat, Kamis (22/9/2022).
Jenazah Paulus Iwan Boedi Prasetijo (51), PNS Bapenda Kota Semarang korban pembunuhan dimakamkan di TPU Salaman Mloyo, Semarang Barat, Kamis (22/9/2022). (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Perlu diketahui sebelumnya, jasad Iwan Boedi yang sudah tak utuh dan terbakar ditemukan di kawasan Kawasan Pantai Marina Semarang Kamis (8/9/2022) lalu.

Iqbal melanjutkan penjelasan, pihaknya masih bekerja keras untuk mengungkap kasus ini.

"Sampai saat ini polisi masih melakukan rangkaian pemeriksaan," tambahnya.

Baca juga: Pemuda Katolik Kecam Pembunuhan Iwan Budi dan 3 Saksi Minta Perlindungan LPSK

2. Tiga anggota TNI diperiksa

Polisi dalam upaya mengungkap tabir misteri kasus tewasnya Iwan Boedi sudah meminta keterangan puluhan saksi.

Termasuk 3 di antaranya merupakan anggota TNI.

Informasi ini dibenarkan langsung oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Kami memeriksa tiga (orang) sejauh ini. Inisialnya saya agak lupa," ucap Andika.

Andika lebih jauh tidak membeberkan informasi lebih jauh terkait 3 anggota TNI yang diperiksa.

Namun, dapat dipastikan saat ini, mereka berstatus sebagai saksi.

Andika juga mengaku dirinya secara langsung melakukan monitoring terhadap 3 anggota TNI tersebut.

"Saya kontrol perminggunya, ditangani oleh Kodam tetapi laporan terus langsung kepada saya setiap minggu," imbuhnya.

3. Keluarga kirim surat ke Presiden Jokowi

Sudah lebih dari sebulan lamanya kasus pembunuhan Iwan Boedi masih menjadi misteri.

Hal ini membuat keluarga tidak tenang lantaran pelakunya belum terungkap.

Oleh karenanya, dalam waktu dekat keluarga korban akan mengirimkan surat ke Presiden Jokowi.

Diharapkan orang nomor 1 di Indonesia itu dapat memberikan atensinya dalam kasus ini.

"Karena belum bisa mengungkap kami dalam waktu dekat akan bersurat ke Presiden Joko Widodo," ucap Anak pertama korban, Theresia Alfita Saraswati.

Theresia mengaku, keluarga tidak akan tenang sebelum kasus ini menjadi terang.

Keluarga kemudian berharap dalam waktu dekat polisi dapat menangkap pelaku pembunuhan Iwan Boedi.

"Keluarga berharap dalam waktu dekat bisa ada perkembangan dan mengarah ke pelaku. Paling tidak bisa menenangkan keluarga," ucap Theresia.

Baca juga: Istri Iwan Budi : Tidak Ada Perlindungan pada Suami Saat Dipanggil Jadi Saksi Tindak Pidana Korupsi

Kejadian sebelumnya

Kasus ini bermula saat jasad Iwan Boedi berhasil ditemukan pada Kamis (8/9/2022) lalu.

Kondisinya memilukan karena korban dalam keadaan terbakar dan anggota tubuh tidak lengkap.

Bahkan, kepala korban hingga kini belum bisa ditemukan.

Kasus tewasnya Iwan Boedi menjadi sorotan publik karena dirinya menjadi saksi kasus dugaan korupsi di Kota Semarang.

Hingga kini, kasus pembunuhan Iwan Boedi masih menjadi misteri. (Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas)(Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf/Wijaya Kusuma) (Kompas Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf)(Tribun Jateng/Galih Permadi)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kasus Iwan PNS Kota Semarang Belum Terungkap, RKBH Pemuda Katolik: Pembunuh Keji Masih Berkeliaran

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas