Dipolisikan terkait Dugaan Penganiayaan 3 Staf, Kadispora Papua Barat: Saya Tampar 1 Kali, Dia Marah
Hans Lodwick Mandacan dilaporkan atas dugaan penganiayaan terhadap tiga perempuan yang juga pegawai Pemprov Papua Barat.
Editor: Dewi Agustina
"Nanti setelah itu kami langsung mengambil langkah kepada si pelaku," ujarnya.
Berdasarkan Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/B/807/X/2022/SPKT/Polresta Manokwari/Polda Papua Barat tanggal 27 Oktober 2022, terlapor Hans Lodwick Mandacan (HLM) selaku Kadispora Provinsi Papua Barat.
Dalam LP tersebut, pelapor atas nama Meiske Johana CH Tuasela menjelaskan perihal tindakan penganiayaan oleh oknum Kadispora Papua Barat.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis malam sekitar pukul 21.00 WIT, di Asrama Atlet PPLP Papua Barat di Kampung Susweni, Distrik Manokwari Timur, Manokwari.
Kadispora Beri Penjelasan terkait Kronologis Peristiwa
Menanggapi pelaporan terhadap dirinya, Kadispora Papua Barat Hans Lodwick Mandacan mengatakan, peristiwa penganiayaan itu terjadi setelah pelepasan atlet Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dari tiga cabang ke Palu, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Saya tanya ke Kepala Bidang kenapa tadinya empat cabang olahraga tapi kok hanya tiga," ujar Hans Lodwick Mandacan kepada TribunPapuaBarat.com melalui sambungan telepon, Sabtu (29/10/2022).
Mereka berdalih, terbentur dengan persoalan dana dan nama yang terlambat dimasukkan ke pengurus.
"Waktu itu saya sedang capek dan duduk minum bir satu kaleng di dalam kamar," ujarnya.
Begitu keluar, ia pun dihampiri oleh Meiske Johana Tuasela, sembari berbicara dengan nada keras.
"Saya sampaikan nanti tanya kepala bidang dan kepala seksi, karena saya tidak tahu soal dana dan lainnya," jelasnya.
Baca juga: Kasus Penganiayaan Wakil Ketua DPRD Depok-Sopir Truk Berujung Damai, Korban Cabut Laporan
Ia mengaku, sempat dituduh selama ini dirinya membawa minuman dan perempuan ke asrama untuk kegiatan lainnya.
"Dari situ saya langsung tampar mulut satu kali, habis itu dia pun marah," kata Hans.
Sementara, sempat ada seseorang staf datang ingin melerai justru ia meminta agar jangan campur.