Polda Jatim Autopsi 2 Jenazah Aremanita Korban Tragedi Kanjuruhan Besok: 6 Dokter Forensik Terlibat
Kedua aremanita yang akan diautopsi tersebut adalah kakak beradik bernama, Natasya Debi Ramadhani (16), dan Nayla Debi Anggraeni (13).
Editor: Erik S
![Polda Jatim Autopsi 2 Jenazah Aremanita Korban Tragedi Kanjuruhan Besok: 6 Dokter Forensik Terlibat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/natasya-debi-ramadhani.jpg)
Ratusan orang personel yang disiagakan tersebut merupakan gabungan dari Polri dan TNI di wilayah Malang, termasuk jajaran instanti pengamanan wilayah setempat meliputi Satpol PP, Linmas dan perangkat desa.
"Kami menyiapkan 250 personel. Personelnya selain dari Polres Malang, juga melibatkan personel dari Polda Jatim, Kodim 0818 wilayah Malang-Batu, Satpol PP serta Linmas dan perangkat desa setempat," ujarnya pada awak media, di Malang, usai hadiri rakor persiapan pengamanan autopsi, Kamis (3/11/2022).
Seperti diberitakan sebelumnya, autopsi korban Tragedi Kanjuruhan akhirnya dijadwalkan pada 5 November 2022.
Baca juga: Iwan Bule Kembali Diperiksa, Komnas HAM Menilai 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Belum Cukup
Autopsi untuk jenazah 2 Aremanita, anak dari Devi Athok Yulfitri yang bernama Natasya Debi Ramadhani (16), dan Nayla Debi Anggraeni (13) yang dimakamkan di Wajak, Kabupaten Malang, merupakan autopsi pertama dalam rangka penyidikan kasus Tragedi Kanjuruhan.
Proses hingga dijadwalkan kembali autopsi jenazah Aremanita ini, sempat melalui jalan terjal dan rumit.
Ibunda kedua korban Devi Athok yang menjadi pelopor, sebagai keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang meminta autopsi bahkan sempat mencabut kesediaan autopsinya.
Semula autopsi di makam umum di Wajak itu telah dijadwalkan pada 19 Oktober lalu, tapi karena adanya tekanan psikis, Athok mencabut kesediaan pada 17 Oktober 2022 dan autopsi saat itu dibatalkan.
Tapi ketika mendapat dukungan dari TGIPF dan Komnas HAM, Devi Athok akhirnya mengajukan autopsi kembali bagi jenazah kedua putrinya.
Devi Athok ingin mengetahui secara pasti apa penyebab kematian dua putrinya yang masih remaja itu di Stadion Kanjuruhan.
Proses autopsi korban Tragedi Kanjuruhan bisa dikatakan melalui proses yang cukup alot.
Dari 135 korban jiwa yang jatuh dalam Tragedi Kanjuruhan sejauh ini hanya ada dua keluarga yang menyatakan bersedia jenazah anggota keluarganya diautopsi.
Baca juga: RSSA Malang Belum Terima Surat Permohonan dari Polisi Autopsi Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan
Selain Devi Athok, sebenarnya ada Keluarga Aremania lain yang jadi korban Tragedi Kanjuruhan yang bersedia Autopsi.
Mereka adalah pihak keluarga dari Abdul Haris, Ketua Panpel Arema FC yang bersedia jenazah anggota keluarga seorang bocah SMP korban Tragedi Kanjuruhan yang juga siap diautopsi.
Sejauh ini pihak Devi Athok yang secara resmi membuat surat pengajuan agar dilakukan autopsi bagi jenazah dua putrinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.