Wali Kota Eri Cahyadi Targetkan Surabaya Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan Tahun 2023
8.000 lebih keluarga di Kota Surabaya, Jawa Timur, ternyata belum memiliki jamban hingga saat ini.
Editor: Erik S
![Wali Kota Eri Cahyadi Targetkan Surabaya Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan Tahun 2023](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wali-kota-surabaya-eri-cahyadi.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA– Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan Surabaya bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF) pada tahun 2023.
8.000 lebih keluarga di Kota Surabaya, Jawa Timur, ternyata belum memiliki jamban hingga saat ini.
Baca juga: Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Dorong Pembangunan Jamban Sehat
Kebiasaan BABS bisa mencemari air, tanah dan udara. Juga menyebabkan Penyakit seperti diare, kolera, hingga hepatitis.
”Kami diminta untuk memastikan tidak ada lagi warga yang buang air besar sembarangan. Artinya, target itu harus terpenuhi," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Jumat (4/11/2022).
Ia memperkirakan, jumlah jamban yang dibutuhkan akan kurang dari jumlah KK. Mengingat, satu jamban bisa digunakan oleh lebih dari satu KK bagi yang tinggal di rumah yang sama.
”Sebab, satu rumah biasanya bisa ditinggali oleh dua hingga empat KK. Sehingga, kita juga akan kroscek ulang data tersebut," kata mengutip data Dinas Kesehatan.
Berdasarkan pendataan awal, sejumlah intervensi dari pemkot sempat belum bisa dilakukan karena permasalahan legalitas tanah yang ditinggali.
Di antaranya, banyak warga yang tinggal bukan di tanah sendiri.
Baca juga: Bangun Kesadaran Hidup Higienis, TNI-Polri Bangun 300 Jamban Untuk Warga Wadas
"Setelah kita cek ke bawah, memang yang banyak itu warga yang tinggal di tanah milik PT KAI (Kereta Api Indonesia) atau Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)," terangnya.
Atas masalah ini, Pemkot mengubah Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 32 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembuatan Jamban di Kota Surabaya.
Dengan demikian, syarat penerima bantuan jamban bukan pada status tanah, melainkan pertimbangan kesehatan dan lingkungan.
"(Perwali) mengatur, sudah lebih 10 tahun tinggal di sana, bisa mendapatkan bantuan (pembangunan) jamban," katanya.
Baca juga: Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Banten Targetkan Pembuatan Jamban Sehat di 20 Desa
Hingga 2023 mendatang, Pemkot berkolaborasi dengan donator menargetkan dapat membangun sekitar enam ribu jamban. Yang mana hingga saat ini, pembangunan telah mencapai 700 jamban (400 jamban di 2021 dan sisanya di 2022).
Pada 2023, Pemkot akan membangun 2000 jamban. ”Perunitnya kami anggarkan senilai Rp4,4 juta,” katanya.
Syarat penerima merupakan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang pembangunannya melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
"Anggaran ini untuk kloset, septic tank dan pembuatan sumur resapan," katanya.
Tak sendiri, pemkot Surabaya akan berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya. Di 2022, Baznas telah akan menyiapkan 1.000 jamban.
”Insyaallah sudah tergarap sekitar 500-an. Targetnya, akhir Desember bisa selesai 1.000 unit," kata Ketua Ketua Baznas Surabaya Moch Hamzah.
Rencananya, pada 2023 pihaknya menargetkan bisa membangun 3.000 unit jamban. ”Kalau anggarannya cukup, kami siap mendukung program Surabaya bebas dari BABS di 2023,” katanya.
Baca juga: Program Pembangunan Jamban Sehat Keluarga Kelurahan Sukun dan Tunjungsekar Kota Malang
Penerima bantuan dari baznas adalah mereka yang masuk dalam MBR, ber-KTP dan domisili Surabaya, namun terkendala sertifikat kepemilikan rumah.
”Pengajuannya bisa melalui kader ke puskesmas dan diteruskan ke Dinkes. Oleh Dinkes kemudian dikoordinasi dengan Baznas," kata dia. (bob)
Tentang Surabaya Target Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di 2023:
- Jumlah warga yang belum memiliki jamban: 8.000 Kepala Keluarga (KK)
- Target Pembangunan:
Pemkot : 400 unit di 2021, 300 unit di 2022, dan 2000 unit di 2023
Baznas : 1.000 unit di 2022 dan 3.000 unit di 2023
Kebutuhan Anggaran: Rp4,4 juta/unit
Objek pembangunan: kloset, septic tank dan pembuatan sumur resapan
Penulis: Bobby Constantine Koloway
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul 8.000 KK di Surabaya Ternyata Belum Miliki Jamban, Masih Ada yang BAB Sembarangan