Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Banjir Bandang di Semarang, Puluhan Keluarga jadi Korban hingga Tanggapan Ketua DPRD

Berikut ini rangkuman berita soal banjir bandang yang melanda Kota Semarang, Minggu 6 November 2022. Ada puluhan keluarga jadi korban kejadian ini.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Soal Banjir Bandang di Semarang, Puluhan Keluarga jadi Korban hingga Tanggapan Ketua DPRD
TribunJateng.com/Iwan Arifianto
Lokasi enam mobil tersapu banjir bandang yang menerjang kawasan permukiman di Wahyu Utomo, Tambakaji, Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (7/11/2022). Berikut informasi lengkap soal banjir bandang di Semarang. 

Ada 70 keluarga yang terdampak dari banjir bandang ini.

Moeljanto selaku Camat Ngaliyan mengatakan bahwa rumah-rumah yang terdampak kini sedang dibersihkan.

Ia juga mengatakan bahwa untuk membantu korban, pihak terkait telah membangun dapur umum.

Logistik dari Dharma Wanita dan Sar Pramuka juga telah diberikan sejak Minggu malam.

"Darma wanita dan Sar Premuka juga membantu logistik pangan sejak Minggu (6/11) malam," ungkapnya seperti yang dilansir TribunJateng.

Baca juga: Katulampa Siaga 3, Warga Jakarta yang Tinggal di Bantaran Kali Diminta Waspada Banjir

Lokasi enam mobil tersapu banjir bandang yang menerjang kawasan permukiman di Wahyu Utomo, Tambakaji, Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (7/11/2022).
Lokasi enam mobil tersapu banjir bandang yang menerjang kawasan permukiman di Wahyu Utomo, Tambakaji, Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (7/11/2022). (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

6 Mobil Hanyut

Ada enam mobil yang hanyut karena banjir bandang ini.

Berita Rekomendasi

Mengutip Kompas, hingga saat ini petugas dan warga sedang melakukan tindakan evakuasi terhadap enam mobil tersebut.

"Ada 6 mobil yang terseret dan satu masih posisi di RW 6 Tambak Aji. Ada yang tersangkut di jembatan juga," jelasnya kepada awak media di lokasi, Senin (7/11/2022).

Mobil-mobil yang hanyut tersebut pun rusak berat.

Tanggapan Ketua DPRD

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman mengatakan ada indikasi kelalaian dalam pembuatan tanggul.

"Kalau saya lihat ini kan kelalaian juga dari pelaksana, jadi pelaksana itu tidak pernah memperkirakan debit air yang kondisi saat ini, cuaca yang saat ini seperti apa," ujarnya.

Bahkan, jebolnya tanggul ini sudah dua kali dalam kurun waktu tiga minggu.

"Ini sudah dua kali loh, yang pertama tiga minggu yang lalu yang di Wonosari, dampaknya di Mangkang Wetan juga," dikutip dari TribunJateng.

Ia juga mengatakan bahwa kejadian terbaru ini merupakan yang terparah.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJateng, Muhammad Fajar Syafiq Aufa/Iwan Arifianto/Budi Susanto)(Kompas.com, Muchamad Dafi Yusuf)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas