Fakta Insiden Atap SD Ambruk di Gunungkidul: 11 Pelajar Jadi Korban hingga Tanggapan Bupati
Berikut ini rangkuman berita soal SD di Gunungkidul, Yogyakarta yang atapnya rubuh dan 12 siswa luka-luka
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Atap bangunan SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Kabupaten Gunungkidul ambruk dan sebabkan 12 pelajar terluka.
Ambruknya atap bangunan sekolah ini terjadi Selasa (08/11/2022) pukul 07.30 WIB.
Akibat dari ambruknya atap bangunan ini, 10 pelajar dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Lalu dua pelajar dilarikan ke RSUD Wonosari.
"10 pelajar dilarikan ke Puskesmas terdekat, 2 lainnya dilarikan ke RSUD Wonosari," kata Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi seperti yang dikutip dari TribunJogja.
Mendengar ambruknya atap sebuah SD, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mendatangi lokasi kejadian.
Selain itu, ia juga menginstruksikan untuk seluruh bangunan sekolah di Gunungkidul dilakukan pengecekan.
"Seluruh bangunan sekolah perlu dicek ulang, kejadian ini jadi pelajaran bagi kita semua," kata Sunaryanta.
TribunJogja melansir, Sunaryanta menduka konstruksi yang kurang tepat adalah penyebab runtuhnya atap SD Muhammadiyah tersebut.
Ia menjelaskan bahwa rangka baja ringan tak kuat menahan beban dari genteng berbahan tanah.
Selain itu, Sunaryanta menambahkan agar pihak sekolah tak mengabaikan kualitas bahan bangunan yang digunakan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga (Disdikpora) DIY Didik Wardaya, meminta Disdikpora Gunungkidul untuk meninjau bangunan SD tersebut.
"Tentunya kan kita lihat di lapangan. Kalau itu sudah terjadi semacam itu kita lihat struktur tanah seperti apa dan konsep bangunan ke depannya seperti apa untuk menentukannya akan jadi bahan," jelas Didik, Selasa (8/11/2022) seperti yang dilansir TribunJogja.
Disdikpora DIY juga sebelumnya meminta untuk sekolah-sekolah di Yogyakarta memantai kondisi bangunan sekolah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.