Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Insiden Runtuhnya Atap SD di Gunungkidul yang Memakan Korban Jiwa, Para Siswa Trauma ke Sekolah

Para siswa SD Muhammadiyah Bogor kini mengalamai trauma setelah kejadian atap runtuh yang memakan korban jiwa.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Insiden Runtuhnya Atap SD di Gunungkidul yang Memakan Korban Jiwa, Para Siswa Trauma ke Sekolah
TribunJogja/Yuwantoro Winduajie
Situasi SD Muhammadiyah Bogor di Playen, Gunungkidul, setelah ambruknya atap bangunan pada Selasa (08/11/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa berinisial FA meninggal dunia dalam insiden runtuhnya atap SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta pada Selasa (8/11/2022).

Korban meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Wonosari.

Akibat dari insiden ini, para siswa mengalami trauma dan enggan untuk pergi ke sekolah.

Salah seorang wali murid, Yanuar, mengungkapkan jika kejadian ini telah membuat para siswa dan wali murid trauma.

"Saya sebagai wali murid cukup trauma karena kejadian ini," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.

Ia berharap pihak sekolah bertanggung jawab dalam insiden ini karena membuat salah satu siswanya meninggal dunia.

Baca juga: Fakta Insiden Atap SD Ambruk di Gunungkidul: 11 Pelajar Jadi Korban hingga Tanggapan Bupati

"Harus ada yang bertanggung jawab, apalagi ada korban jiwa. Anak saya pun sekarang takut."

BERITA REKOMENDASI

"Takut dan trauma, sekarang sakit. Dia baru kelas II," tegas Yanuar.

Wali murid lain juga mengeluhkan hal yang sama.

Widodo yang kedua anaknya bersekolah di SD Muhammadiyah Bogor mengungkapkan jika kejadian atap runtuh membuat anaknya trauma ke sekolah.

Apalagi anaknya menjadi salah satu saksi yang melihat korban FA tertimpa atap.

"Dari cerita anak saya, pas atap ambrol, F masih berada di mejanya, posisinya berada di tengah ruangan. Anak saya melihat temannya satu bangku ini tertimpa atap," ceritanya.


Widodo mengungkapkan jika saat ini kedua anaknya tidak mau sekolah lagi.

Trauma yang dialami anaknya membuat mereka ketakutan dan menangis ketika ditawari masuk sekolah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas