Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Imbas Amukan Massa di Dogiyai Papua, Ratusan Warga Mengungsi karena Takut Jadi Korban

Sebanyak 400 lebih warga mengungsi akibat amukan massa. Mereka mengungsi untuk menghindari amarah dari sejumlah orang.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Imbas Amukan Massa di Dogiyai Papua, Ratusan Warga Mengungsi karena Takut Jadi Korban
Istimewa
Aparat Kepolisian saat menyisir di sebuah lokasi usai kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah - Sebanyak 400 lebih warga mengungsi akibat amukan massa. 

TRIBUNNEWS.COM - Dampak dari massa yang mengamuk di Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah membuat ratusan warga mengungsi.

Mereka mengungsi ke Kabupaten Nabire guna menghindari amukan massa.

Hal tersebut diungkapkan oleh AM Kamal, Kabid Humas Polda Papua.

Mengutip Kompas.com, warga yang mengungsi dianggut menggunakan truk secara bergantian.

"Hingga saat ini masih banyak masyarakat, sekitar 400 orang yang secara bergiliran menunggu truk untuk sementara mengamankan diri di Kabupaten Nabire," ujarnya.

Pihak berwajib juga masih melakukan pemantauan serta pengamanan lokasi kejadian.

Baca juga: Polisi Masih Mencari 5 Pekerja yang Hilang Pasca Kerusuhan di Kabupaten Dogiyai Papua Tengah

Masyarakat serta pihak berwenang juga saling bantu untuk mengamankan barang-barang berharga yang tersisa dari peristiwa amukan massa yang terjadi pada Sabtu hingga Minggu dini hari.

Berita Rekomendasi

Massa yang mengamuk membakar bangunan pemerintahan, seperti perkantoran.

Bahkan, rumah dan kios yang ada di Distrik Kamu juga ikut dibakar.

Massa di Dogiyai Mengamuk

Dikabarkan sebelumnya, sejumlah massa mengamuk dengan membakar perkantoran, rumah, hingga kios.

Dari amukan massa tersebut, beberapa orang mengalami luka, hilang, serta meninggal dunia.

Amukan massa ini dipicu oleh kecelakaan lalu lintas.

Seorang bocah berusia lima tahun tewas akibat tertabrak truk.

Warga yang berada di sekitar lokasi pun tiba-tiba mengamuk dan berusaha menyerang supir-supir truk.

Aparat yang datang akhirnya mengamankan AM (19) yang diduga menabrak bocah tersebut.

Meski sudah diamankan, Kompas melansir, warga masih tak bisa meredam emosi.

Baca juga: Konflik Warga di Dogiyai Papua Tengah Dipicu Kematian Bocah 5 Tahun akibat Tertabrak Truk

Akhirnya, mereka pun mengamuk dan mulai membakar bangunan.

Dari amukan massa tersebut, dua anggota kepolisian juga menjadi korban.

Selain itu, ada beberapa warga yang hilang, serta ada satu orang yang meninggal dunia.

Pencarian Warga yang Hilang

Pihak berwajib pun bertindak cepat untuk menangani masalah ini.

Proses pencarian warga yang hilang membuahkan hasil positif.

Meski, ada satu korban meninggal yang ditemukan sudah terkubur.

"Pencarian berlangsung dari Minggu (13/11/2022) pagi pukul 08.30 WIT hingga 19.00 WIT, dilakukan di sekitar TKP pembakaran yang dilakukan oleh massa dan ditemukan enam korban yang di antaranya lima pekerja atas nama M. Nasir (34), Alif Padang (48), Randa (37), Lukman (21), Willy (35) dan satu penjaga kios bernama Iqbal," ujar Kamal.

Kompas.cpm mengabarkan, warga yang sempat hilang diselamatkan oleh masyarakat setempat.

Mereka juga disembunyikan dari massa yang masih tersulut emosi.

(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Dhias Suwandi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas