Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hidroponik Solusi Ketahanan Pangan saat Pandemi Covid-19, Warga Tanjungsari Olah Sawi jadi Stik

Budidaya tanaman lewat media tanam hidroponik dapat menjadi solusi untuk menjaga ketahanan pangan di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Hidroponik Solusi Ketahanan Pangan saat Pandemi Covid-19, Warga Tanjungsari Olah Sawi jadi Stik
Tribunnews.com/Suci
Seorang warga melihat pengelolaan tanaman hidroponik 'Masyitoh' di Dusun Tanjungsari, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Kamis (10/11/2022). 

Ketua Kelompok Hidroponik Masyitoh, Istiqomah, menceritakan bagaimana kerjasama antara PT Pertamina dan Kelompok Hidroponik Masyitoh di Tanjungsari RT 4 RW 3, Ngesrep, Ngemplak, Boyolali.

Menurut Istiqomah, Kelompok Hidroponik Masyitoh sudah mendapat SK sejak tahun 2021.

Istiqomah menyebut, kelompok yang didukung oleh PT Pertamina ini terdiri dari kumpulan ibu-ibu di wilayah Tanjungsari.

"Nama Masyitoh diambil, dikukuhkan tahun 2021 dapat SK. Jadilah nama hidroponik Masyitoh," cerita Istiqomah.

"Dengan adanya kelompok hidroponik ini, silaturahminya jadi sering, ada regu piket, yang dulunya jarang keluar, dengan adanya hidroponik jadi ikut gabung," imbuhnya. 

Kini, setelah hampir tiga tahun kerjasama dengan Pertamina, kelompok hidroponik Masyitoh pun memanen hasilnya. 

Produk Tanaman Hidroponik Masyitoh di Tanjungsari RT 4 RW 3, Ngesrep, Ngemplak, Boyolali, Kamis (10/11/2022).
Produk Tanaman Hidroponik Masyitoh di Tanjungsari RT 4 RW 3, Ngesrep, Ngemplak, Boyolali, Kamis (10/11/2022). (Istimewa)

Sebelumnya, kelompok tersebut pernah mengikuti study banding pengelolaan tanaman hidroponik yang diinisiasi Pertamina. 

Berita Rekomendasi

Hingga akhirnya, Masyitoh dapat mengelola tanaman hidroponik

Bahkan, hasil panennya telah dibagikan ke warga sekitar dan kini dijual ke pengepul.

"Sebelum dijual ke pengepul, memang kita sodaqohkan ke warga sekitar, sebelum keluar masyarakat menikmati terlebih dahulu."

"Kalau ada kelebihan diberikan ke masjid, untuk Jumat berkah, kalau hidroponik panen kita sediakan, kita sediakan sawi dan kangkung," ungkap perempuan yang bekerja sebagai Kepala Sekolah MI ini. 

Setelah itu, barulah Kelompok Hidroponik Masyitoh menjual hasil panennya ke pengepul.

"Terakhir, 7 November sudah manen 9,5 kilogram, kita kemas per satuan 400 gram," ungkapnya. 

Nantinya, hasil penjualan digunakan untuk pengelolaan tanaman. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas