Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Ratusan Mahasiswa IPB Korban Pinjol: Diajak Makan di Cafe dan Iming-iming Untung 10 Persen

SAN mengajak calon korbannya bertemu di cafe atau tempat nongkrong dan membayar tagihan

Editor: Erik S
zoom-in Update Ratusan Mahasiswa IPB Korban Pinjol: Diajak Makan di Cafe dan Iming-iming Untung 10 Persen
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
SAN (29) pelaku penipuan usaha bermodus pinjaman online yang menjerat ratusan orang termasuk para mahasiswa di Bogor menangis saat dihadirkan sebagai tersangka dalam jumpa pers, Jumat (18/11/2022). 

"Modusnya kenapa terkait dengan pinjol, ini sebenarnya antara korban dengan terlapor ini tidak terkait dengan pinjol awalnya," kata AKBP Ferdy Irawan kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).

Lanjut Ferdy, terlapor atau terduga pelaku awalnya menawarkan kerja sama secara online dengan cara dijanjikan bagi hasil sebesar 10 persen.

Tetapi syarat yang diberlakukan terlapor ini, para korban harus mengajukan pinjaman online.

"Ada beberapa pinjaman online yang terdata, di data kami ada lima pinjol," kata AKBP Ferdy Irawan.

Baca juga: Polresta Bogor Kota Segera Panggil SAN: Terlapor Kasus Pinjaman Online Ratusan Mahasiswa IPB

Hasil pinjaman online tersebut ditransfer atau diserahkan kepada terlapor SAN dengan iming-iming keuntungan 10 persen tadi.

Namun faktanya setelah para korban mengirim sejumlah dana kepada terlapor dari hasil pinjaman online tersebut, terlapor tidak membayarkan sesuai janji soal keuntungan 10 tersebut.

Imbasnya, para korban pun menjadi terjerat utang dari pinjaman online yang sudah dilakukan sebelumnya.

Berita Rekomendasi

"Saat ini para korban ini punya kewajiban atau ditagih oleh aplikasi pinjol untuk membayarkan kewajiban mereka yang sudah mereka ajukan sebelumnya," terangnya.

Korban tertekan

Sejumlah orangtua korban yang rata-rata di dominasi mahasiswa ikut resah.

Seorang ibu berinisial L menceritakan, semenjak kasus ini mencuat, anaknya yang menjadi korban dari SAN kerap kali tertekan.

"Anak saya merasa tertekan. Dia jadi ga fokus belajar. Selama ini juga dia meras takut," kata L saat melengkapi berkas aduan di Mako Polresta Bogor Kota.

L melanjutkan, anaknya yang tertekan itu, lantaran teror dari debt colector pinjol itu sendiri yang angsurannnya harus segera dibayar.

"Nah, dia lagi belajar terus ada tuh masuk WA atau telpon dari debt colector yang nagih pinjolnya. Itu sering banget. Mankannya merasa tertekan dan keganggu belajarnya," ungkapnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas