Update Ratusan Mahasiswa IPB Korban Pinjol: Diajak Makan di Cafe dan Iming-iming Untung 10 Persen
SAN mengajak calon korbannya bertemu di cafe atau tempat nongkrong dan membayar tagihan
Editor: Erik S
L pun menceritakan, bahwa dirinya sebagai orang tua mengetahui kasus ini lantaran anaknya sudah tidak kuat menanggung teror tersebut.
Baca juga: IPB Beri Pendampingan Hukum bagi Mahasiswa Korban Pinjol, Bantu Negosiasi Pengembalian Uang
Setelah anaknya ini bercerita, L pun kaget mengetahui anaknya menjadi salah satu korban dari SAN.
"Awalnya ya seperti itu. Masuk tagihan dari aplikasi. Nah, baru disitu anak saya cerita. Taunya dia juga korban dari SAN," tambahnya.
Dihitung-hitung, saat ini, kata L anaknya harus membayar nilai angsuran sebanyak Rp 11 juta rupiah kepada aplikasi itu.
"Nilai angsuran yang harus dibayar anak saya itu 11 juta. Tapi, saya gaakan keluarkan itu. Toh anak saya juga korban kan," katanya.
Meski begitu, diakui L, anaknya ini mengaku sempat mendapat nilai keuntungan 10 persen sesuai yang dijanjikan oleh SAN.
Terhitung, sudah tiga kali anaknya mendapat persentase itu dengan nilai Rp 50 ribu.
"Tiga kali ya anak saya dapatnya. Itu nilainya 50 ribu. Setelah itu ga dapat dapat lagi," tambahnya.
Sementara itu, orang tua korban lainnya, DA menceritakan, bahwa anaknya dan anggota keluarganya sudah mendapat teror sebanyak puluhan kali.
"Kebetulan saya tidak mendapatkan, mungkin hanya telpon yang sehari bisa 30 kali ke semua anggota keluarga, saya 30 kali, dan chat juga tagihan sampai 30 kali juga lah, intinya puluhan kali," kata DA.
DA melanjutkan, hal itu sangat mengganggu keluarganya.
"Sangat mengganggu. Apalagi kan suami saya kerja, dikantor juga ditelponin, itu mengganggu," ungkapnya.
Terkait nilai angsuran yang harus dibayar, kata DA anaknya harus membayar hingga puluhan juta.
"Kalau anak saya 6 juta, ada yang 20 juta juga," katanya.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Rizka Fadhila mengatakan, kasus ini sudah masuk ke tahap penyidikan.
"Saat ini LP tahap penyelidikan namun melihat pemeriksaan saksi-saksi dan alat bukti yang telah dikumpulkan oleh penyidik untuk penanganan di Polresta Bogor kota akan naik ke tahap penyidikan," kata Rizka.
Pihaknya pun saat ini tetap akan membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang ikut terkena penipuan ini.
"Terkait dengan posko nanti kami akan menyiapkan posko bagi korban-korban yang merasa bahwa dirinya menjadi korban penipuan dapat melaporkan posko yang akan disiapkan di lantai 1 di gedung Satreskrim," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cara Pelaku Jerat Mahasiswa IPB ke Jurang Investasi Pinjol, Korban Ikut Usai Diajak Minum
dan
Anaknya jadi Korban Penipuan Online, Emak-Emak di Kota Bogor Curhat: Anak Saya Tertekan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.