Wanita Open BO yang Dipesan Anggota Polisi Berujung Penusukan Tidak Ditangkap
Kapolsek Denpasar Utara, Iptu I Putu Carlos Dolesgit mengatakan polisi hanya menangkap dua pelaku.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Polisi menegaskan tidak menangkap LKD, wanita open BO yang dipesan anggota polisi yang tewas ditusuk di hotel di Denpasar, Bali.
Kapolsek Denpasar Utara, Iptu I Putu Carlos Dolesgit mengatakan polisi hanya menangkap dua pelaku.
Baca juga: Dua Pelaku Penusukan Anggota Polisi Hingga Tewas di Bali Masih Remaja: Ini Identitas dan Perannya
“Yang ditangkap hanya kedua laki-laki,” ujar Carlos Dolegsit kepada Tribun-Bali.com pada Kamis (17/11/2022).
Lebih lanjut, ia membenarkan bahwa wanita dalam foto yang beredar tersebut, hanya dimintai keterangan saja.
“Dimintai keterangan untuk memperjelas perkaranya,” jelasnya.
Sebelumnya, Carlos Dolesgit mengungkapkan pelaku dalam kasus penikaman polisi di Denpasar berjumlah dua orang.
Mereka merupakan laki-laki berinisial A dan F yang juga berada dalam TKP.
Selain itu, keduanya pun diketahui masih berada di bawah umur.
Baca juga: Penyesalan Suami yang Tusuk Istri Bertubi-tubi di Pabrik, Menangis Minta Maaf, Ngaku Masih Cinta
“Tersangka merupakan laki-laki, berinisial A (15) dan F (16),” ucap Kapolsek Denpasar Utara, Iptu I Putu Carlos Dolesgit pada Kamis, 17 November 2022 kepada media.
Diketahui korban berinisial FNS (22) dan kedua tersangka yang awalnya tidak saling mengenal itupun berseteru.
Perseteruan tersebut berujung petaka, yang mana, FNS ditikam menggunakan sebuah pisau di bagian lehernya.
“Korban ditikam di bagian leher, sebanyak satu kali. Tersangka F menusuk dan Tersangka A sempat menendang korban satu kali,” ungkap Kapolsek
Saat ditanya darimana pelaku mendapatkan pisau, Kapolsek berkata, pisau tersebut milik para pelaku.
FNS yang ditikam pun langsung terjatuh dengan bersimbah darah.
Korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wangaya, sebelum akhirnya dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara, untuk diotopsi.
Selanjutnya, kedua laki-laki, tersangka pembunuhan FNS itu pun, setelah kejadian, langsung berhasil diamankan oleh ke polisian.
Baca juga: Pengakuan Perempuan yang Nekat Terobos Pengawalan Paspampres di Bali Agar Bisa Salami Jokowi
“Pelakunya sudah ditangkap,” katanya.
Berawal dari MiChat
Sebagai informasi, kasus tersebut bermula ketika FNS (22) seorang polisi yang disebut berasal dari Mabes Polri dan tergabung dalam anggota pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi ( KTT) G20 di Bali memesan wanita bookingan melalui pesan MiChat.
Keduanya sepakat bertemu di sebuah hotel di Jalan Pidada V, pada kamar nomor 37.
Setelah bertemu di hotel, korban yang diduga merupakan seorang polisi Baharkam Polri tersebut, merasa tidak cocok dengan wanita yang dipesannya.
Ia pun meminta membatalkan booking-an dan meminta uangnya kembali.
“Wanita tersebut pun diduga berteriak, hingga didengar oleh pengunjung lain dan pelaku,” ujar sumber.
Baca juga: Fakta-fakta Penusukan di Bandung, Pelaku Berpura-pura Jadi Kurir hingga sempat Dihadang Emak-emak
Setelah mendengar teriakan, seorang pria dan rekannya yang ada di lokasi datang dan keributan terjadi.
Diduga pertikaian semakin memanas, korban FNSB tersebut ditikam di bagian leher.
Setelah melihat korban yang tumbang dengan bersimbah darah, pelaku dan rekannya pun kabur.
Usai menikam FNS, LKD bersama rekannya dikabarkan sempat melarikan diri.
(Tribun-Bali.com/Putu Honey Dharma Putri W)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Ini Kata Kapolsek Denpasar Soal Nasib Wanita Open BO dalam Kasus Polisi Ditikam di Jalan Pidada V