Gempa Cianjur Karena Sesar Cimandiri: Karakteristiknya Belum Diketahui
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan hingga saat ini belum diketahui karakteristik Sesar Cimandiri.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5.6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat berasal dari aktivitas Sesar Cimandiri.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan hingga saat ini belum diketahui karakteristik Sesar Cimandiri.
Baca juga: Mengenal Sesar Cimandiri, Disebut Jadi Penyebab Gempa Cianjur M 5,6 Hari Ini
"Kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya," ujar Hendra, dalam keterangannya, Senin (21/11/2022).
Menurutnya, morfologi atau struktur di lokasi pusat gempa bumi umumnya berupa dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede.
"Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai," katanya.
Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut, kata dia, telah mengalami pelapukan.
Endapan tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Kemudian pada struktur perbukitan terdapat bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan dan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Baca juga: Korban Meninggal Akibat Gempa Cianjur Bertambah Menjadi 162 Orang, 13.784 Jiwa Mengungsi
"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif," ucapnya.
Lalu bagaimana profil Sesar Cimandiri tersebut?
Menurut laman esdm.lampungprov.go.id yang dikutip TribunJabar.id, Minggu (6/6/2021), sesar adalah bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya.
Sesar memiliki jarak pergeseran mulai dari milimeter hingga puluhan kilometer.
Baca juga: Mensos Risma Kerahkan Tagana untuk Bantu Korban Gempa Cianjur
Sementara itu, bidang sesarnya mulai dari berukuran beberapa centimeter sampai puluhan kilometer.
Adapun gempa bumi di Indonesia sebagiannya disebabkan oleh sesar atau patahan yang aktif.
Jika sesar bergerak secara cepat dan melepaskan energi, maka akan menjadi pemicu guncangan atau gempa bumi.
Menurut laman geologi.co.id, Sesar Cimandiri adalah sesar atau patahan geser aktif sepanjang kurang lebih 100 kilometer.
Sesar Cimandiri memanjang, dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, hingga ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, hingga Kabupaten Subang.
Baca juga: PMI Kirim 102 Personel dan Bantuan Respon Gempa di Cianjur
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Sesar Cimandiri ini terbagi ke dalam lima segmen.
Kelima segmen itu mulai dari Pelabuhan Ratu sampai Gandasoli.
Secara lebih rinci, segmen pertama adalah antara Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik, segmen kedua antara Citarik-Cadasmalang, segmen ketiga antara Ciceureum-Cirampo, segmen empat antara Cirampo-Pangleseran, dan segmen kelima antara Pangleseran-Gandasoli.
Sesar Cimandiri disebut-sebut cukup aktif, mekanismenya adalah sesar geser atau mendatar mengiri (sinistral strike slip).
Masih menurut laman geologi.co.id, Sesar Cimandiri sempat beberapa kali memicu gempa besar.
Baca juga: Ridwan Kamil Turunkan Tim JQR ke 3 Lokasi Terparah Dampak Gempa Cianjur
Setidaknya ada tujuh gempa besar dalam satu abad ini yang disebabkan Sesar Cimandiri.
Gempa itu di antaranya adalah gempa bumi Pelabuhan Ratu (1900), gempa bumi Cibadak (1973), gempa bumi Gandasoli (1982), gempa bumi Padalarang (1910), gempa bumi Tanjungsari (1972), gempa bumi Conggeang (1948), dan terakhir gempa bumi Sukabumi (2001).
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Profil Sesar Cimandiri Penyebab Gempa 5,6 SM di Cianjur, Ada 7 Gempa Besar Gara-gara Sesar Cimandiri