Gempa Susulan di Cianjur Terus Terjadi, Dosen Teknik Geologi: Bukan dari Sesar Cimandiri
Dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad, Ismawan mengatakan, gempa yang terjadi di Cianjur pada Senin lalu bukan karena Sesar Cimandiri.
Penulis: Whiesa Daniswara
"Kalau sesar lama biasanya ada jejak pelurusan yang menunjukkan di sana ada sesar."
"Di sana karena batuan vulkanik, jejak pelurusannya terlihat tak ada," katanya.
Baca juga: Gempa Bumi Cianjur dari Tahun ke Tahun, Mulai 1844 hingga 2022, Ini Daftarnya
Selain itu, dilihat dari focal mechanism gempa Cianjur, ada dua kemungkinan jalur sesar yang belum teridentifikasi, yakni barat-timur atau utara-selatan.
Tetapi kemungkinan besar, Ismawan menyebut jalur sesar itu mengarah barat-timur.
"Dikhawatirkan aktivitas sesar ini apakah akan memicu aktivitas vulkanik atau tidak."
"Gempa Cianjur kemarin kekuatannya cukup besar, lalu diperparah dengan lokasi episenter yang ada di daratan dengan kedalaman dangkal yang menyebabkan banyak bangunan di atasnya rusak parah," ujarnya.
Ismawan menambahkan, sesar-sesar yang di darat memang tidak akan menimbulkan tsunami, tapi berakibat primernya gedung-gedung roboh.
Baca juga: Mendagri Imbau Semua Kepala Daerah Bantu Pemkab Cianjur, Bisa Pakai Dana BTT
Sebab, bila kedalamannya dangkal, dengan gempa kecil pun dapat merusak.
"Peristiwa gempa Cianjur menjadi pelajaran berharga bagi warga Indonesia, khususnya yang hidup di kawasan patahan."
"Dampak gempa tak hanya dilihat dari besaran magnitudonya, tapi kedalamannya," ucapnya.
(Tribunnews.com/Whiesa) (TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama)