Rumah Dua Lantai Runtuh Saat Ibu Muda yang Hamil 9 Bulan di Cianjur Ibadah Salat Sebelum Bersalin
Perempuan yang sedang hamil anak pertama ini diduga terkubur di lantai satu dan petugas berusaha mencari keberadaannya di bawah reruntuhan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Cerita memilukan korban bencana gempa bumi dirasakan keluarga besar Dede Sumiyati (21) yang berada di di Cugenang, Cianjur, Jawa barat.
Wilayah ini salah satu lokasi terparah terdampak gempa bumi bermagnitudo 5.6.
Dede yang tengah hamil 9 bulan menjadi korban gempa saat dirinya salat persiapan melahirkan.
Informasi yang didapatkan, sebelum kejadian, sebenarnya Dede sudah berniat untuk bersalin.
Namun mengurungkan niatnya dan memilih untuk melaksanakan ibadah salat sebelum pergi bersalin.
Baca juga: Warga Cianjur Korban Gempa Ini Mengaku Trauma Sampai Tidak Tidur Semalaman
Ia melaksanakan salat di lantai satu rumahnya.
Tapi, takdir berkata lain.
Saat sedang salat, gempa bumi terjadi dan meruntuhkan rumah dua lantai milik mertuanya tersebut.
Perempuan yang sedang hamil anak pertama inipun terkubur di lantai satu.
“Nggak bisa lari. Di rumah mertuanya, hamil sembilan bulan mau melahirkan,” kata Dedi, seorang keluarga korban.
Berdasarkan pantauan jurnalis Kompas TV, Cindy Permadi, di lokasi tertimbunnya Dede, tim gabungan sudah menemukan titik yang diduga menjadi lokasi Dede tertimbun.
Namun, tim gabungan terkendala oleh banyak dan beratnya reruntuhan dari rumah dua lantai tersebut.
“Kalau informasi yang kami peroleh adalah sudah ditemukan titik yang diduga menjadi lokasi ibu hamil korban itu, tapi kendalanya timbunan reruntuhan itu berat dan banyak,” kata Cindy.
Sebelumnya Kompas TV memberitakan, gempa bumi dengan magnitudo (M) 5.6 terjadi di wilayah Kabuoaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempa bumi tersebut juga dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya. Warga di Cianjur merasakan guncangan cukup kuat selama 10 – 15 detik.
Sementara, pusat gempa berada di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB
“Sejauh ini Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mendapatkan sejumlah informasi dari beberapa daerah,” kata Abdul Muhari, Plt Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB). (Kompas.TV/Kurniawan Eka Mulyana)