Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sempat Beriringan dengan Bupati Cianjur, Tujuh Guru Malah Tertimbun Longsor

Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim mengatakan, pencarian para korban masih terus dilakukan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sempat Beriringan dengan Bupati Cianjur, Tujuh Guru Malah Tertimbun Longsor
Basarnas
Evakuasi korban gempa Cianjur di di RM Shinta Jalan Cipanas, Selasa (22/11/2022). Masih ada 7 guru dan 1 siswa yang terkubur di Jalan Raya Cipanas-Puncak. 

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR -- Memasuki hari ketiga gempa di Cianjur, Jawa Barat, sebanyak tujuh orang guru diperkirakan masih tertimbun tanah longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak.

Hingga saat ini tercatat ada tiga orang guru dan 32 siswa meninggal dunia.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim mengatakan, pencarian para korban masih terus dilakukan.

"Saat ini masih ada tujuh orang guru atau kepala sekolah TK, dan satu orang anak yang hilang, dan dalam upaya pencarian," katanya pada wartawan, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Kisah Nurhayati, Korban Gempa Cianjur 4 Jam Tertimbun Reruntuhan Bangunan Saat Mengaji di Madrasah

Tujuh guru tersebut, kata dia, tertimbun tanah longsor akibat gempa bumi di lokasi Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kecamatan Cugenang saat dalam perjalanan menuju Cianjur.

"Para guru dan kepala sekolah TK itu baru selesai mengikuti kegiatan di Desa Sarongge. Sebelumnya mereka beriring-iringan dengan rombongan Pak Bupati dan saya juga," ucapnya.

Menurutnya, petugas gabungan TNI/Polri hingga kini masih melakukan upaya pencarian di titik tujuh orang dan satu anak yang dinyatakan hilang tertimbun tanah longsor.

BERITA TERKAIT

"Upaya pencarian tadi sempat terhambat karena masih ada gempa bumi susulan, dan hujan yang sering turun di lokasi kejadian," katanya.

"Kini tercatat ada sebanyak 55 guru yang mengalami luka, 34 diantaranya luka ringan, 21 luka berat.

Sedangkan siswa yang terluka mencapai 216 orang, 211 luka ringan, dan 5 luka berat," katanya.

Pengendara bermotor berjalan merayap diberi kesempatan untuk melintas saat proses evakuasi dua unit kendaraan roda empat dari bawah jurang di Jalan Raya Puncak Cipanas Cianjur, Desa/Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Kendaraan yang berhasil dievakuasi tersebut yakni jenis angkutan kota (angkot) dan truk akibat tersapu longsoran tebing dampak dari gempa bumi berkekuatan 5.6 magnitudo yang terjadi pada Senin, 21 November 2022. Sementara itu, ruas Jalan Raya Puncak Cipanas Cianjur yang sebelumnya tertimbun material longsor sudah berhasil dibersihkan dan kembali bisa dilewati pengguna jalan. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pengendara bermotor berjalan merayap diberi kesempatan untuk melintas saat proses evakuasi dua unit kendaraan roda empat dari bawah jurang di Jalan Raya Puncak Cipanas Cianjur, Desa/Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Kendaraan yang berhasil dievakuasi tersebut yakni jenis angkutan kota (angkot) dan truk akibat tersapu longsoran tebing dampak dari gempa bumi berkekuatan 5.6 magnitudo yang terjadi pada Senin, 21 November 2022. Sementara itu, ruas Jalan Raya Puncak Cipanas Cianjur yang sebelumnya tertimbun material longsor sudah berhasil dibersihkan dan kembali bisa dilewati pengguna jalan. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Korban 271 Meninggal

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan korban jiwa gempa bumi di Cianjur mencapai 271 orang, berdasarkan data Rabu (23/11/2022).

BNPB belum bisa memastikan apakah data korban pada hari ini termasuk jenazah yang sudah dikebumikan masing-masing keluarga korban.

Namun Suharyanto memastikan data 271 jenazah sudah teridentifikasi BNPB.

"Kemungkinan korban meninggal yang 271, ini kami akan telusuri apakah yang sudah dimakamkan oleh keluarga ada tambahan apa tidak. Kami belum bisa memastikan yang dimakamkan oleh keluarga ini sudah masuk data yang 271 atau belum, karena bisa saja miss. Jenazah yang ada langsung dimakamkan oleh keluarga tanpa dilaporkan ke Puskesmas atau Rumah Sakit," kaya Suharyanto pada konferensi pers, Rabu.

Baca juga: Data BNPB: 40 Orang Korban Gempa Cianjur Masih Hilang

Pencarian hari ini melibatkan 6.000 personel gabungan yang terdiri dari BNPB, BPBD, TNI Polri, dan relawan.

Kepala BNPB mengatakan pada pencarian hari ini personel gabungan menemukan 4 korban jiwa di Kecamatan Cugenang, dimana 3 meninggal dunia dan 1 selamat.

"Korban selamat anak laki-laki bernama Azka (6) yang ditemukan di sebelah neneknya yang sudah meninggal dunia," ujarnya.

Petugas mengevakuasi kendaraan roda empat dari bawah jurang di Jalan Raya Puncak Cipanas Cianjur, Desa/Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Kendaraan yang berhasil dievakuasi tersebut yakni jenis angkutan kota (angkot) dan truk akibat tersapu longsoran tebing dampak dari gempa bumi berkekuatan 5.6 magnitudo yang terjadi pada Senin, 21 November 2022. Sementara itu, ruas Jalan Raya Puncak Cipanas Cianjur yang sebelumnya tertimbun material longsor sudah berhasil dibersihkan dan kembali bisa dilewati pengguna jalan. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas mengevakuasi kendaraan roda empat dari bawah jurang di Jalan Raya Puncak Cipanas Cianjur, Desa/Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Kendaraan yang berhasil dievakuasi tersebut yakni jenis angkutan kota (angkot) dan truk akibat tersapu longsoran tebing dampak dari gempa bumi berkekuatan 5.6 magnitudo yang terjadi pada Senin, 21 November 2022. Sementara itu, ruas Jalan Raya Puncak Cipanas Cianjur yang sebelumnya tertimbun material longsor sudah berhasil dibersihkan dan kembali bisa dilewati pengguna jalan. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Suharyanto mengatakan korban hilang mencapai 40 orang, 39 di antaranya berada di Kecamatan Cugenang dan 1 di Warung Kondang.

Terkait data, BNPB akan kembali memastikan jumlah korban jiwa diluar jumlah korban jiwa yang terdata hari ini.

"Jadi yang 271 ini yang sudah di konfirmasi lewat Puskesmas dan Rumah Sakit di seluruh Kabupaten Cianjur. Kami mohon waktu. Besok pagi kami akan kumpulkan seluruh Kepala desa untuk mendata kembali apakah yang sudah dimakamkan sudah didata by name by address," ujarnya. (Tribun Jabar/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas