Angkot yang Tertimbun Longsor akibat Gempa Cianjur Dievakuasi, Petugas Temukan Kertas Amalan Santri
Angkot yang mengangkut sejumlah siswa sekolah telah dievakuasi, berikut ini penjelasan petugas.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Angkot berwarna biru yang mengangkut siswa sekolah, dievakuasi dari timbunan longsor, Rabu (23/11/2022).
Angkot tersebut tertimbun longsor akibat gempa Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
Longsor di Jalan Raya Cipanas-Cianjur itu diketahui menimbun truk dan dua angkot.
Angkot yang berhasil dievakuasi pada Rabu kemarin, kondisinya sudah ringsek.
Seorang relawan dari Relin, Hendra, mengatakan kendaraan tersebut tersapu longsor di Jalan Raya Cipanas-Cianjur.
"Kami sedang berusaha mengevakuasi jenazah dari angkot."
"Kami belum menemukan, tapi untuk bau-baunya sudah ditemukan," ujarnya, Rabu, dikutip dari TribunJabar.id.
"Namun, tadi dicari lagi bau-bau menghilang dan belum ada tanda-tanda selanjutnya lagi," lanjut Hendra.
10 Siswa Belum Ditemukan
Ia menyampaikan, angkot yang tertimbun longsor itu mengangkut 10 santri anak-anak.
Namun, pihaknya belum menemukan 10 siswa penumpang angkot tersebut.
"Untuk identitasnya belum ditemukan. Angkot dari Cianjur mau ke Cipanas," ungkapnya.
Baca juga: Pasien Korban Gempa Cianjur Membludak, Tenaga Medis Trauma dengar Sirine Ambulans
Petugas Temukan Sejumlah Petunjuk
Hendra mengaku, petugas menemukan beberapa petunjuk selain bau-bauan.
"Untuk saat ini, tadi ditemukan hanya beberapa, kayak amal-amalan dihapali anak santri."
"Itu saja yang bisa saya temukan dari lokasi tadi," ujar dia, Rabu, dilansir TribunnewsBogor.com.
Saat ini, petugas masih mencari keberadaan para korban.
Sementara itu, keberadaan angkot lainnya, mobil Avanza, dan mobil Xenia, masih tertimbun longsor.
Baca juga: Kisah Perjuangan Paramedis yang Tidak Henti Tangani Pasien Korban Gempa Cianjur
Update Jumlah Korban Gempa Cianjur
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan korban meninggal gempa Cianjur bertambah menjadi 271 orang.
"Dari 271 (orang) yang meninggal ini, kami akan telusuri apakah yang sudah dimakamkan atau tidak."
"Kami belum bisa memastikan yang dimakamkan oleh keluarga ini sudah masuk ke yang 271 apa belum."
"Karena bisa saja mis-nya, begitu jenazahnya sudah ada kemudian dimakamkan tanpa dilaporkan ke Puskesmas atau rumah sakit," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Rabu.
Suharyanto juga mengumumkan, untuk korban luka bertambah menjadi 2.043 orang.
Sementara, warga yang mengungsi mencapai 61.908 orang.
Lalu, kerugian materil berupa rumah rusak sebanyak 56.320 unit.
"Rumah rusak berat 22.241, rumah rusak sedang 11.641 rumah, rumah rusak ringan 22.090 rumah."
"Tentu saja ini akan terus diverifikasi," jelas Suharyanto.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Yohanes Liestyo Poerwoto) (TribunJabar.id) (TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)