Pasien Korban Gempa di RSUD Cimacan Cianjur Takut Pulang ke Rumah Meski Sudah Diperbolehkan Pulang
Di tenda perawatan, sejumlah kasur lipat pasien atau velbed tampak digunakan beberapa orang yang diduga sedang tidak dirawat
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Tenda-tenda pasien di Rumah Sakit Umum Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tampak hanya diisi satu atau dua pasien yang dirawat, pada Kamis (24/11/2022) siang.
Namun, sejumlah kasur lipat pasien atau velbed tampak digunakan beberapa orang yang diduga sedang tidak dirawat.
Koordinator Lapangan Bencana RSUD Cimacan, dr Rizky Utama, menjelaskan hal tersebut, Kamis ini.
Rizky mengatakan, di halaman di depan gedung utama RSUD Cimacan terdapat dua tenda.
Diantara kedua tenda tersebut, kata Rizky, satu tenda instalasi gawat darurat (IGD) dan satu untuk tenda perawatan.
"Kalau ini kita buat IGD ya. Kalau itu buat rawatnya," kata Rizky, saat ditemui di Posko Tim Medis RSUD Cimacan, Kamis (24/11/2022).
Baca juga: VIDEO Kembali Tinjau Korban Gempa Cianjur, Jokowi Ingin Pastikan Bantuan Terdistribusi
Kemudian Rizky menjelaskan, beberapa pasien korban gempa sudah diperbolekan untuk pulang.
Namun, beberapa dari pasien tersebut takut untuk pulang ke rumah sehingga ada yang masih singgah di tenda.
"Pasiennya sudah dipulangkan, sudah bisa pulang," ujarnya.
"Tapi ada beberapa pasien yang masih di sini enggak mau pulang karena dia takut dan juga memang rumahnya mengalami kerusakan," sambung Rizky.
Oleh karena itu Rizky mengatakan, para pasien lebih baik tetap tinggal di tenda RSUD Cimacan.
"Jadi mereka mending di sini. Ada juga yang ketakutan sebagian besar masuk hutan," katanya.
Sebelumnya, anak-anak di posko pengungsian gempa di Cianjur mulai terjangkit berbagai penyakit karena sanitasi kurang baik.