Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

8 Kejanggalan Tewasnya Prada Indra: Peti Jenazah Digembok hingga Permintaan Autopsi Dipersulit

Simak 8 kejanggalan dalam kasus tewasnya Prada Indra. Permintaan keluarga untuk autopsi jenazah sempat dipersulit pihak TNI AU Biak, Papua.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in 8 Kejanggalan Tewasnya Prada Indra: Peti Jenazah Digembok hingga Permintaan Autopsi Dipersulit
via TribunJatim.com/TribunMedan.com
Prajurit TNI AU, Prada Muhammad Indra Wijaya alias Prada Indra, yang tewas karena diduga dianiaya senior. Sederet kejanggalan ditemukan dalam kasus kematian Prada Indra. 

TRIBUNNEWS.COM - Kematian Prajurit TNI AU Prada Muhammad Indra Wijaya alias Prada Indra, masih meninggalkan sejumlah tanda tanya bagi pihak keluarga.

Prada Indra meninggal pada Sabtu (19/11/2022), setelah dilaporkan sempat pingsan di Mess Tamtama Tiger Markas Komando Operasi Udara (Makoopsud) III Biak, Papua.

Prada Indra diduga tewas karena menjadi korban penganiayaan seniornya.

Saat ini, TNI AU telah menetapkan empat senior Prada Indra sebagai tersangka dugaan pembunuhan.

Mereka adalah Prada SL, Prada MS, Pratu DD, dan Pratu BG.

Keempatnya diduga melakukan penganiayaan terhadap Prada Indra hingga menyebabkan kematian.

Baca juga: Sosok Prada Indra, Prajurit TNI AU Tewas Diduga Dianiaya Senior, Dikenal Tak Pernah Mengeluh

Kini, Prada SL cs tengah ditahan selama 20 hari ke depan untuk keperluan penyidikan.

Berita Rekomendasi

Dirangkum Tribunnews.com, berikut sederet kejanggalan tewasnya Prada Indra:

1. Disebut meninggal karena dehidrasi

Kakak perempuan Prada Indra, Rika Wijaya, mengungkapkan awalnya pihak keluarga hanya menerima kabar sang adik telah meninggal.

Pihak keluarga, kata Rika, meminta panggilan video dengan atasan Prada Indra untuk mengetahui kondisi sang adik.

Saat mengetahui mata dan hidung Prada Indra ditutup menggunakan kapas, pihak keluarga pun bertanya.

Namun, atasan Prada Indra, Kolonel Adm Feradianto, mengungkapkan penutupan wajah jenazah menggunakan kapas adalah hal wajar.

"Setelah mendapat kabar duka, kami sebagai keluarga langsung menghubungi via telepon kepada Kolonel Adm Feradianto agar melakukan video call guna memastikan kebenaran berita tersebut," ujar Rika, Rabu (23/11/2022), dikutip dari Kompas.com.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas