TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Setidaknya sebanyak 12 kecamatan terdampak kerusakan akibat gempa Cianjur magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu.

Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) menyebut 12 kecamatan ini mengalami kerusakan ringan hingga parah.

Baca juga: Takut Gempa Susulan dan Tembok Rumah Retak-Retak, Mimin Pilih Tinggal Tenda Darurat

Dalam konferensi pers, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengumumkan korban meninggal dunia saat ini mencapai 271 jenazah yang sudah teridentifikasi.

Selain itu korban yang dikabarkan hilang dan dalam pencarian sebanyak 40 orang.

"Per hari ini, 271 jenazah sudah teridentifikasi. Hasilnya menemukan empat orang, tiga meninggal dunia di Cugenang dan satu selamat. Masih ada korban hilang 40 orang," ujar Suharyanto dalam konferensi pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).

Hingga kini, BNPB, tim gabungan BPBD, TNI/Polri, relawan dan sejumlah pihak terkait masih terus melakukan pencarian korban hilang.

Pihaknya mengaku masih melakukan pencarian hingga penelusan korban baik di Puskesmas dan Rumah Sakit.

Sementara teridentifikasi juga korban luka-luka mencapai 2.043 orang dan 61.908 warga terpaksa mengungsi akibat gempa Cianjur tersebut.

Untuk kerugian material, Suharyanto, mengatakan sebanyak 56.320 unit rumah alami kerusakan.

Dengan rincian rusak berat sebanyak 22.241 unit rumah, rusak sedang 11.641 unit rumah dan rusak ringan 22.090 unit rumah.

Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Gempa di Cianjur Turut Merusak Area Desa Wisata di Kampung Gunung Padang

Berikut rincian kerugian material akibat gempa Cianjur dirilis dari BNPB, Rabu (23/11/2022) pukul 17.00 WIB:

- Rusak ringan: 22.090 unit rumah

- Rusak sedang: 11.641 unit rumah

- Rusak berat: 12.641 unit rumah