Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gempa Cianjur: Ibu Bongkar Reruntuhan Cari Makanan Anaknya hingga Rumah Singgah Tetap Kokoh

Dedeh bersama suami dan dua anaknya harus mengungsi di tenda pengungsian bersama ratusan korban lainnya.

Editor: Erik S
zoom-in Gempa Cianjur: Ibu Bongkar Reruntuhan Cari Makanan Anaknya hingga Rumah Singgah Tetap Kokoh
TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) dari Menzikon/CRK Pusziad sejumlah 50 personel telah diterjunkan langsung ke lokasi bencana gempa bumi di beberapa lokasi Kab. Cianjur Danyonzikon 13/KE Letkol Czi Dony Siswanto memimpin langsung evakuasi korban gempa bumi masyarakat Desa Mangunkerta Kec. Cugenang Kab. Cianjur Jawa Barat. Pada Jumat (25/11/2022) pasukan Menzikon/CRK Pusziad berhasil mengevakuasi 2 korban longsor akibat gempa bumi di Desa Mangunkerta Kec. Cigenang Kab. Cianjur Jawa Barat. Pasukan Menzikon Pusziad terus berupaya mencari dan menemukan korban yang diduga masih tertimbun oleh puing-puing dan tanah longsor akibat gempa bumi di daerah Kab. Cianjur Jawa Barat, dengan bantuan Alat berat Excavator PC70 dan di bantu oleh personil dari BASARNAS. //PUSPEN TNI 

Bahkan hal tersebut membuat sang pemilik rumah tidak berani lagi untuk tinggal atau singgah di sana.

Menurut Yanto (62), warga Jalan Nagrak, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, bangunan yang tersisa ini kerap dinamai warga sebagai rumah singgah GS.

Diketahui, rumah singgah GS ini diambil dari nama pemiliknya yakni Ganda Sugita, yang merupakan warga asal Cianjur.

"Bangunan itu itu milik GS. Sering dijadikan rumah singgah dari dulu. GS itu nama pemiliknya," kata Yanto (62), saat dijumpai di lokasi longsor, Kamis (24/11/2022).

Yanto diketahui merupakan pemilik warung yang tergerus tanah lonsor di lokasi tersebut.

Ia tahu betul kisah dari sang pemilik rumah tersebut karena bertahun-tahun berada di sana.

Menurut Yanto, rumah singgah GS itu sudah cukup lama tidak ditempati oleh pemiliknya.

Baca juga: Alami Trauma, Puluhan Korban Gempa Cianjur Terpaksa Mengungsi di Kandang Kambing

Berita Rekomendasi

"Ya ada mungkin dari tahun 80-an atau sekitar 90-an lah gak ditempatin. Sekarang-sekarang saya jarang melihatnya lagi," ungkapnya.

Yanto mengungkapkan, bangunan yang berada di atas perbukitan ini awalnya merupakan lahan kosong.

Lahan kosong itu memang merupakan daerah resapan air di kawasan ini, yang juga banyak ditumbuhi oleh pepohonan rindang.

Namun GS yang saat itu dikenal sebagai juragan keramik, membeli lahan yang luasnya sekitar 3 haktare.

"Lahan kosong terus dibeli sama GS, baru dibangun dan dikelola beberapa bangunan," ungkapnya.

Meski membangun rumah di lahan tersebut, menurut dia, GS tidak tinggal di sana.

GS menjadikan bangunan itu sebagai rumah singgah yang ia kunjungi setiap satu minggu sekali.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas